Ibu Dewa Minta Pembunuh Anaknya Dihukum Seberat-beratnya

Dua pelajar masing-masing AD (17) dan FA (14) tersangka penculik dan pembunuh Dewa usia 11 tahun, karena terobsesi mendapatkan uang 800.00 dolar setelah berkomunikasi dengan seseorang di website Yandex. (Foto Istimewa)

MAKASSAR.NIAGA.ASIA –  Kapolrestabes Makassar Kombes Pol. Budhi Haryanto, mengunjungi rumah duka MFS alias Dewa (11) korban Penculikan Anak di Makassar di Jl Batua Raya 7, Kecamatan Panakkukang, Makassar, Selasa (10/1/23) malam.

Saat di rumah duka, ayah almarhum, Kamrin (38) dan ibunya Aminah (60), tak kuasa menahan haru. Bahkan, Isak tangis Aminah sosok nenek yang merawat Dewa 11 tahun terakhir, pecah mengenang sang cucu yang telah pergi untuk selama-lamanya.

“Hukum seberat-beratnya itu pelaku komandan,” ungkap Aminah terisak sambil membasuh air matanya.

“Iya Bu, yang sabar ya Bu… Yang sabar,” sahut Kapolrestabes Makassar sembari menenangkan sang nenek.

Kombes Pol. Budhi Haryanto berpesan kepada Kamrin dan keluarganya untuk tabah dan ikhlas atas kejadian yang dialami MFS.

“Yang sabar yang pak, ibu, yang tabah. Dua pelaku sudah kami tangkap, percayakan kepada kami,” jelasnya.

Kapolrestabes Makassar Kombes Pol. Budhi Haryanto, mengunjungi Kamrin dan Aminah, orang tua dari MFS alias Dewa, korban penculikan Anak di Makassar. (Foto Bidang Humas Polda Sulsel)

Dua orang remaja yang sudah ditangkap terkait kematian MFS adalah  AD (17) dan FA (14) pelajar SMA.  MFS dibunuh keduanya di rumah FA, Jalan Batua Raya Kota Makassar. Setelah meninggal, mayat korban dibuang di bawah jembatan waduk Nipa yang berada di Kecamatan Manggala Kota Makassar.

Saat dilakukan pemeriksaan terhadap dua tersangka, keduanya mengaku terobsesi oleh konten negatif di internet mengenai jual beli organ manusia.

“Diketahui para tersangka terobsesi dari website milik Rusia, Yandex. Namun, karena tidak tahu bagaimana cara mereka mengambil organ korban, keduanya akhirnya mengikat dan membuang jasad korban ke kolong jembatan,” ucap Kapolretabes Makassar.

Kejadian bermula saat pelaku menjemput korban menggunakan sepeda motor di tempat perbelanjaan oleh dua orang tersangka berinisial AD (17) dan FA (14).

Pengungkapan kasus tersebut berawal dari laporan masyarakat yang anaknya hilang. Kemudian polisi melakukan penyelidikan dan ternyata anak hilang tersebut ditemukan sudah dalam keadaan meninggal.

“Kita lakukan penyelidikan dan pengembangan, akhirnya kita ketahui hilangnya anak tersebut karena dibunuh oleh seseorang pelaku. Sudah kita tangkap dan kita tahan,” ungkap Kombes Budhi Haryanto.

Sumber: Tribratanews.Polri | Editor: Intoniswan

Tag: