JAKARTA.NIAGA.ASIA – Peningkatan impor Bulan Juli 2024 terjadi pada seluruh golongan penggunaan barang. Total impor Juli 2024 mencapai USD 21,74miliar. Nilai tersebut naik 17,82 persen dibandingkan Juni 2024 (MoM) atau naik 11,07persen dibandingkan Juli 2023(YoY).
Impor barang modal yang melonjak adalah ponsel pintar, ekskavator, mesin pengaduk elektrik, portable receiver, dan mesin ekstraksi elektrik.
Sementara itu, bahan baku/penolong yang impornya meningkat signifikan, antara lain, bahan bakar RON 90 hingga RON 97, batubara, bungkil minyak kedelai,naptha, dan gula tebu lainnya.
Sedangkan, barang konsumsi yang impornya naik adalah media perekam suara, apel, anggur, bawang putih, dan daging sapi beku tanpa tulang.
“Kenaikan impor Juli 2024 didorong peningkatan permintaan impor, baik sektor nonmigas maupun migas, dengan peningkatan masing-masingsebesar 19,76 persen dan 8,78 persen (MoM),” ungkap Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menjelaskan, Jumat (16/8/2024).
Secara bulanan, peningkatan impor terbesar dialami barang modal sebesar21,21persen, diikuti bahan baku/penolong sebesar 17,21persen dan barang konsumsi sebesar 16,79 persen (MoM).
Menurut Mendag Zulkifli, beberapa produk utama impor nonmigas Indonesia dengan pertumbuhan tertinggi secara bulanan pada Juli2024 ini, antara lain, bahan bakar minera l(HS 27) yang naik sebesar 71,26 persen, pupuk(HS 31) sebesar 67,73 persen, ampas dan sisa industri makanan (HS 23) sebesar 65,86 persen, gula dan kembang gula (HS 17) sebesar 44,19 persen, dan barang dari besi dan baja (HS 73) sebesar 41,72 persen(MoM).
“Sebaliknya, serealia (HS 10) berkontraksi terdalam pada Juli 2024 dengan penurunan sebesar 29,72persen; kemudian perangkat optik, fotografi, dan sinematografi (HS 90) turun 11,75 persen (MoM),” ujarnya.
Dijelaskan pula, berdasarkan negara asalnya, impor nonmigas Indonesia didominasi dari RRT, Jepang, dan Australia dengan nilai impor sebesar USD 9,01 miliar dan pangsa sebesar 49,52 persen dari nilai impor nonmigas Juli2024.
Negara utama asal impor dengan pertumbuhan tertinggi pada Juli 2024 adalah Finlandia yang naik 108,22persen, diikuti Australia yang naik55,94 persen, Persatuan Emirat Arab yang naik 53,74 persen, Brasil yang naik48,06 persen, dan Argentina yang naik31,33 persen (MoM).
Di sisi lain, beberapa mitra dagang asal impor nonmigas yang turun pada Juli 2024, antara lain, Swedia dengan penurunan18,51 persen, Hongkong yang turun 9,92 persen, dan Kanada yang turun 6,20 persen (MoM).S
“Selama periode Januari – Juli 2024,total impor Indonesia tercatat sebesar USD 131,38miliar atau naik 2,40 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Peningkatan impor tersebut disebabkan naiknya impor nonmigas sebesar 1,19 persen dan migas sebesar 9,07persen (YoY),” kata Mendag Zulkifli.
Sumber: Siaran Pers Kementerian Perdagangan | Editor: Intoniswan
Tag: Impor