Indonesia Ingin Perdagangan Sarang Burung Walet ke Tiongkok Semakin Lancar

Mendag Budi Santoso pada acara China-Indonesia Bird’s Nest Trade Summit Forum 2025. (Foto Kemendag/Niaga.Asia)

JAKARTA.NIAGA.ASIA –  Indonesia adalah produsen terbesar sarang burung walet terbaik di dunia dengan kualitas premium, proses pengolahan yang ketat, dan memenuhi standar internasional.  Pemerintah ingin perdagangan sarang burung walet ke Tiongkok semakin lancar

Hal itu mengemuka dalam China-Indonesia Bird’s Nest Trade Summit Forum 2025 yang dilaksanakan Kementerian Perdagangan RI berkolaborasi dengan Kedutaan Besar RI di Beijing, serta China Agricultural Wholesale Market Association (CAWA), di Auditorium Kemendag Jakarta, pada Selasa, (18/3/2025).

Mendag Budi Santoso menyampaikan, China-Indonesia Bird’s Nest Trade Summit Forum 2025 bertujuan untuk meningkatkan volume dan nilai ekspor produk sarang burung walet Indonesia ke Tiongkok.

Pertemuan ini pun menjadi wadah strategis untuk membangun komunikasi efektif antara pelaku

Mendag juga berharap, forumini dapat menciptakan kesepahaman dan kemitraan yang lebih kuat antara pelaku usahaIndonesia dan buyerTiongkok. Dengan dukungan CAWA dan kerja sama dengan otoritas Tiongkok, Indonesia optimistis upaya perdagangan sarang burung walet dapat semakin lancar dan meningkat.

“Kerja sama pelaku usaha kedua negara dapat menciptakan ekosistem perdagangan yang berkelanjutan dan saling menguntungkan. Pemerintah RI mengharapkan adanya sinergi dengan asosiasi, para eksportir, dan pemerintah daerah untuk semakin memperkuat posisi Indonesia sebagai pemimpin pasar sarang burung walet dunia,” ungkap Mendag.

Sarang burung Walet Indonesia dipamerkan di acara China-Indonesia Bird’s Nest Trade Summit Forum 2025. (Foto Kemendag/Niaga.Asia)

Saat ini, Indonesia merupakan penghasil sarang burung walet terbesar di dunia dan Tiongkok merupakan pasar utamanya. Pada 2024, ekspor sarang burung walet Indonesia ke dunia tercatat sebesar USD 428 juta. Di sisi lain, pada tahun tersebut, Tiongkok mengimpor sarang burung walet dari dunia sebesar USD 634,95 juta dan hampir 70 persennya berasal dari Indonesia, yaitu sebesar USD 428,79 juta. Dalam lima tahun terkahir (2020–2024) ekspor sarang burung walet Indonesia ke Tiongkok tumbuh positif dengan tren sebesar 3,75 persen.

Selain Tiongkok negara tujuan ekspor Indonesia lainnya adalah Hongkong dengan nilai ekspor sebesar USD 62,35 juta, Vietnam (USD 22,01 juta), Singapura (USD 17,81 juta), Amerika Serikat (USD 14,71 juta), dan Taiwan (7,75).

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Fajarini Puntodewi menambahkan, forum yang dilaksanakan di Kemendag ini merupakan gelaran yang ketiga kalinya. Forum ini telah dilaksanakan pada 2023 dan 2024 oleh Kementerian Pertanian RI.

“Forum sarang burung walet Indonesia-Tiongkok juga dapat menjadi wadah pertukaran informasi tentang perkembangan dan tren terbaru pasar burung walet, serta mendorong kebijakan dan regulasi sesuai kebutuhan. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi pada forum ini,” ujar Puntodewi.

Sementara itu, Chairman CAWA Ma Zengjun berharap, forum ini dapat menjadi wadah untuk saling memahami antara pelaku usaha sarang burung walet Indonesia dan Tiongkok.

“Forum ini juga menjadi ajang untuk merancang masa depan bersama terkait kebijakan perdagangan sarang burung walet kedua negara,” katanya.

Pada forum ini juga dilaksanakan dialog terkait kebijakan sarang burung walet. Pemateri pada dialog tersebut, yakni Direktur Manajemen Risiko Karantina Hewan dari Badan Karantina Indonesia Anes Doni Kriswito, Ketua Umum Perkumpulan Pengusaha Sarang Burung Indonesia Boedi Mranata,dan Ketua Umum Perkumpulan Eksportir Komoditas Indonesia Tiongkok (PEKIT) Mulyanto.

Dalam sesi dialog, para pemateri menekankan pentingnya mempromosikan standar produk sarang burung walet Indonesia kepada negara-negara mitra dagang. Standar ini mencakup dua aspek penting, yaitu keamanan pangan dan kualitas produk. Keamanan pangan menjadi prioritas utama, sementara kualitas produk meliputi kandungannutrisi dan bentuk/tampilan produk sarang burung walet.

Dengan mempromosikan standar ini, Indonesia dapat meningkatkan daya saing ekspor sarang burung walet di kancah internasional.China-Indonesia Bird’s Nest Trade Summit Forum 2025 diikuti 30 pelaku usaha sarang burung walet Indonesia, 30 anggota CAWA asal Tiongkok, serta 5 asosiasi sarang burung walet Indonesia. Forum dilanjutkan dengan penjajakan kerja sama bisnis (business matching) antara pelaku usaha kedua negara.

Sumber: Siaran Pers Kementerian Perdagangan | Editor: Intoniswan

Tag: