Indonesia–Iran Masuki Tahap Akhir Perundingan Perdagangan

Ilustrasi. Foto Fortuner Indonesia

TEHERAN.NIAGA.ASIA – Indonesia dan Iran telah menyelesaikan Perundingan Putaran ke-7 proses negosiasi kerja sama perdagangan Indonesia–Iran Preferential Trade Agreement (II-PTA) pada 13–14  Mei  2023  di  Teheran,  Iran.

Putaran  ke-7  menjadi  putaran  final  perundingan  sebelum  kedua negara melanjutkan ke tahap penandatanganan naskah persetujuan.

“Iran merupakan mitra dagang  nontradisional  yang  sangat  potensial  bagi  Indonesia.  Dengan adanya  PTA  ini, kami  harappeluang  ekspor produk  utama  dan  potensial  Indonesia  akan  semakin meningkat dan menjangkau pasar yang lebih luas, khususnya di wilayah Timur Tengah dan Persia,”kata Direktur Perundingan Bilateral Kementerian Perdagangan RI Johni Martha.

Johni memimpin Delegasi Indonesia dalam perundingan putaran ke-7 ini. Delegasi Indonesia terdiri atas perwakilan    dari Kementerian    Perdagangan, Kementerian    Luar    Negeri,    Kementerian Perindustrian,  dan  Tim  Ekonomi  dari  Kedutaan  Besar  Republik  Indonesia (KBRI) di  Teheran.

Sementara itu, Delegasi Iran dipimpin Director of the Department of Economic and Commercial Law, Institute  for  Trade  Studies  and  Research  pada Ministryof  Industry,  Mining,  and  Trade Ali Zahedtalaban.

Kedua pihak menunjukkan semangat yang sama untuk menyelesaikan perundingan II-PTA yang sempat tertunda selama dua tahun karena pandemi Covid-19. Iran merupakan salah satu negara yang memiliki potensi perdagangan yang tinggi bagi Indonesia.

Untuk itu, perundingan II-PTA merupakan salah satu perundingan prioritas bagi Indonesia sebagai upaya  untuk  meningkatkan  akses  pasar  ke  kawasan  Timur  Tengah dan  mempercepat pemulihan ekonomi pascapandemi Covid-19.

Johni menambahkan, dengan disepakatinya perjanjian II-PTA, kedua belah pihak telah meletakkan pondasi infrastrukturyang dapat dijadikan dasar untuk melakukan kerja sama perdagangan secara lebih bermakna.

“Dengan komunikasi yang intensif serta kolaborasi yang baik, isu-isu yang tertunda telah berhasil diselesaikan.  Kedua  pihak  saling  menunjukkan  fleksibilitas  dan  komitmen  yang  kuat  untuk  segera menyelesaikan  pembahasan  beberapa  pasal  dalam  II-PTA  yang  belum  dapat  disepakati  pada pertemuan sebelumnya,” imbuh Johni.

Dalam  putaran  ke-7  ini, kedua  pihak  berhasil  menuntaskan  keseluruhan pembahasan teks  terkait perdagangan  barang,  ketentuan  asal  barang, serta  komitmen  akses  pasar  kedua  negara.  Kedua pihak juga menyepakati pasal terkait imbal dagang yang diusulkan Indonesia untuk menjadi bagian dari PTA.

Imbal dagang  merupakan  alternatif dalamtransaksi  perdagangan  nontradisional.  Imbal  dagang memungkinkan  kedua belah pihak untuk berdagang  secara bilateral  tanpa  terkendala  kelangkaan atau kesulitan mata uang, yang selama ini dijadikan sebagai alat tukar dalam proses perdagangan ekspor-impor internasional.

Dalam  perundingan  kali ini,  kedua  belah  pihak  juga  telah  menyelesaikan  aspek  administratif pengesahan naskah final seluruh dokumen perjanjian II-PTA dengan pembubuhan paraf oleh Ketua Perunding  dari  kedua  negara.

Dengan  demikian,  naskah  II-PTA  siap  ditandatangani menteri perdagangan  kedua  negara di  sela-sela  kunjungan  Presiden  Iran Ebrahim  Raisi  ke  Indonesia  pada 22–24 Mei 2023 mendatang.

Sekilas Perdagangan Indonesia–Iran

Pada  Januari–Maret 2023,  total perdagangan  Indonesia–Iran  mencapai  USD  54,1  juta.  Sementara itu,  total  perdagangan  kedua  negara  pada  2022  mencapai USD  257,2  juta.  Terdapat  peningkatan total  perdagangan  sebesar 23,17  persen  dibanding  tahun  2021.

Selama  2022,  ekspor  Indonesia tercatat   senilai   USD   242,6   juta   dan impor Indonesia senilai   USD   14,6   juta. Indonesia   pun mencatatkan surplus USD 227,9 juta terhadap Iran.

Komoditas   ekspor   utama Indonesia   ke   Iran   adalah   kacang;   sepeda   motor;asamlemak monokarboksilat   industri serat   kayu, serta   bagian   dan   aksesori   kendaraan.   Sementara   itu, komoditas  impor  utama  Indonesia  dari  Iran  adalah  kurma,  karbonat,  alkaloid  nabati,  instrumen, aparatus, dan model yang dirancang untuk keperluan peragaan, serta anggur.

Sumber: Siaran Pers Kementerian Perdagangan | Editor: Intoniswan

Tag: