Indonesia-Korea Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Hubungan Bilateral

Forum Bisnis 50 Tahun Persahabatan Indonesia dibuka Dubes RI untuk Korea Selatan, Gandi Sulistiyanto di Seoul Dragon City, Korea Selatan. (Foto KBRI Seoul)

SEOUL.NIAGA.ASIA – Dubes RI untuk Korea Selatan, Gandi Sulistiyanto, menyatakan bahwa Forum Bisnis 50 Tahun Persahabatan Indonesia adalah kulminasi dari rangkaian empat Forum Bisnis tentang kerja sama ekonomi yang dimulai pada Februari 2023.

“Saya berharap bahwa Forum ini dapat berfungsi sebagai pijakan untuk memperkuat kolaborasi Indonesia-Korea Selatan di tingkat G-to-G, G-to-B, B-to-B dan bahkan people to people,” kata Sulis dalam pidato pembukaan Forum Bisnis 50 Tahun Persahabatan Indonesia (25/7/2023).

K​BRI Seoul bekerja sama dengan IIPC Seoul dan Korea Herald memprakarsai Forum Bisnis 50 Tahun Persahabatan Indonesia-Korea  di Seoul Dragon City, Korea Selatan. Kegiatan ini didukung Kementerian Koordinator bidang Perekonomian, Kementerian Perindustrian, Kementerian Investasi, Kementerian Perdagangan, dan Bank Indonesia.

Forum Bisnis ini dihadiri sekitar 250 peserta utamanya dari kalangan bisnis Indonesia dan Korsel. Tema yang diambil yaitu “mempererat persahabatan dan memperkuat kemitraan di bidang Perdagangan dan Perindustrian“.

Pada forum ini, para pembicara dan peserta merefleksikan kerja sama kedua negara dalam bidang perdagangan dan perindustrian yang telah tercapai selama 50 tahun kebelakang sambil menggali potensi 50 tahun kedepan.

Forum Bisnis ini menghadirkan pembicara dari kalangan Pemerintah dan Swasta kedua negara antara lain Airlangga Hartarto, Menko Perekonomian yang hadir secara virtual; Edy Prio Pambudi, Deputi Menko Perekonomian bidang Kerja Sama Ekonomi Internasional; Riyatno, Deputi Menteri Investasi bidang Kerja Sama Penanaman Modal BKPM; Choi Jinyoung, CEO Korea Herald; Yohannes Nangoi, Ketua GAIKINDO; dan Lee Youngtack, President of Hyundai Motor Company ASEAN Headquarters.

Dalam acara yang sama, Menko Airlangga dalam sambutannya menyoroti berbagai capaian RI dan Korsel antara lain Indonesia-Korea Comprehensive Economic Partnership Agreement (IK-CEPA) yang telah berlaku sejak 1 Januari 2023, pemberlakuan Regional Comprehensive Economic Partnership dalam kerangka ASEAN dimana Korsel turut menjadi negara peserta, serta kemajuan signifikan Kerangka Ekonomi Indo-Pasifik (IPEF) dimana Indonesia dan Korsel sama-sama mendorong kemakmuran dunia melalui 4 pilar perdagangan, rantai pasok, ekonomi bersih, dan keadilan ekonomi.

“Masa depan menawarkan potensi tak terbatas, dan saya yakin kemitraan kita akan terus berkembang, berkontribusi pada kemakmuran lebih luas di Kawasan Indo-Pasifik”, ucap Menko Perekonomian.

Kemudian, dalam sambutan pembukaannya, CEO Korea Herald, Choi Jinyoung mengajak dunia usaha Korsel untuk memanfaatkan kemajuan ekonomi Indonesia, potensi pasar Indonesia yang sangat besar, dan keaktifan Pemerintah Indonesia guna menghasilkan kemakmuran bersama.

Forum Bisnis ini juga telah membahas empat topik utama yang meliputi “peluang investasi Kawasan Ekonomi Khusus Indonesia”, “inovasi kolaboratif dalam industri otomotif”, “strategi peningkatan akses pasar”, dan “promosi produk pertanian untuk memperkuat perdagangan bilateral”.

Hal utama yang muncul dalam seluruh diskusi yaitu pentingnya Indonesia yang kaya akan sumber daya mineral penting dan budaya untuk berkolaborasi dengan Korsel yang menguasai teknologi tinggi, sehingga kedua negara maju dan Makmur bersama di masa depan.

Forum Bisnis ini juga memfasilitasi business matching guna mengembangkan jejaring bisnis dan dagang di bidang pertanian dan industri. Lebih dari 25 perusahaan Korsel menghadiri sesi business matching untuk dipertemukan dengan para pelaku usaha Indonesia. PT. PT. Stechoq Robotika Indonesia dan Man & Tel Co. Ltd. Korea Selatan juga mengumumkan penandatanganan Nota Kesepahaman guna pengembangan sistem pembelajaran berbasis teknologi tinggi.

Korsel adalah mitra strategis Indonesia di bidang ekonomi. Tahun 2022, perdagangan kedua negara mencapai 24,5 miliar Dolar AS, meningkat 33,2% dibandingkan 2021. Ekspor utama Indonesia ke Korsel meliputi bahan bakar mineral, bijih tembaga, besi, baja, dan produk kayu. Sementara Indonesia mengimpor mesin listrik, mesin dan peralatan mekanis, besi dan baja, serta produk plastic dari Korsel.

Korsel menempati peringkat ke-7 investor terbesar di Indonesia pada 2022, dengan investasi sebesar 2,29 miliar Dolar AS. Investasi Korsel di Indonesia meliputi berbagai sektor industri manufaktur berbasis sumber daya alam dan industri padat teknologi seperti otomotif. Gaikindo mencatat investasi Korsel di Indonesia tahun 2022 sebesar USD 256,8 juta.

Penerapan Perjanjian Kerjasama Ekonomi Komprehensif Indonesia-Korea (IK-CEPA) sejak 1 Januari 2023 membuka peluang tak terbatas untuk kedua negara. IK-CEPA mengeliminasi lebih dari 90% pos tarif untuk ekspor barang, mendorong investasi, dan memfasilitasi kolaborasi di sub-sektor jasa, guna memperkuat landasan kerjasama ekonomi bilateral kedua negara.

Forum bisnis ini terealisasi atas dukungan para sponsor utama rangkaian kegiatan perayaaan 50 tahun Hubungan Persahabatan Indonesia-Korsel antara lain PT Barito Pacific, Hana Financial Group Korea, PT Indika Energy, PT Kideco Jaya Agung, Hyundai Motor Company Korea, PT Indofood Sukses Makmur, Kodeco Energy Korea, LX International Korea, dan Sinarmas Group.

Adapun para co-sponsor yang terlibat yaitu Artha Graha Network, Mayapada Group, PT Djarum, First Resource Group, PT Link Net, Agung Sedayu Group, KCC Glass Corporation Korea, PT Adaro Energy, CJ Group Korea, LS Holdings Korea, Posco Holding Korea, dan Wings Group.

Sumber: KBRI Seoul | Editor: Intoniswan

Tag: