FRANKFURT.NIAGA.ASIA – Ambiente merupakan pameran tahunan yang memamerkan kelompok produk kerajinan kayu dan perkakas rumah tangga (HS 44,94,57,63,69,70), mencakup perkakas dapur, peralatan dari kaca/gelas, keramik, kerajinan kayu, furnitur ringan, dan home décor.
Setelah tidak ada penyelenggaraan Ambiente pada tahun 2021 dan 2022, Ambiente kembali digelar pada 3-7 Februari 2023 yang diikuti oleh lebih dari 3.600 perusahaan multinasional dari seluruh dunia.
KBRI Berlin melalui laman kemlu melaporkan, total perusahaan Indonesia yang mengikuti Ambiente sebanyak 72 perusahaan. Ini merupakan keikutsertaan terbanyak perusahaan Indonesia selama Pemerintah Indonesia membangun paviliun sendiri sejak tahun 2017.
“Partisipasi perusahaan Indonesia tersebut juga yang terbanyak di ASEAN, diikuti oleh Filipina (35 perusahaan), Vietnam (35 perusahaan), Thailand (34 perusahaan), Singapura (4 perusahaan), dan Malaysia (4 perusahaan),” kata KBRI Berlin.
Paviliun Indonesia menempati Hall 10.4 dengan diikuti oleh 11 perusahaan. Sementara, 61 perusahaan Indonesia lainnya tersebar di Hall 10, Hall 11, dan Hall 8. Pavilion Indonesia turut dihadiri oleh Duta Besar RI untuk RF Jerman, Arif Havas Oegroseno dan diikuti oleh Direktur IKM Kimia, Sandang, Aneka dan Kerajinan, serta Konsul Jenderal RI di Frankfurt.
Hingga hari ketiga pelaksanaan, aktivitas di Paviliun Indonesia dan booth lainnya, terdapat sejumlah potensi peminatan dan transaksi dari buyer dan distributor asal Belanda, Perancis, Denmark, Italia, Amerika Serikat, Korea, Mesir, Maroko, dan India.
Pada hari kedua saja (4/2), KBRI Berlin menyaksikan terjadinya penandatanganan kontrak dagang oleh perusahaan Indonesia Art Classic untuk produk lampu hias. Selain itu, beberapa perusahaan lainnya di luar pavilion Indonesia, juga terdapat potensi transaksi dagang oleh PT Inspira Furnexindo untuk produk wooden cutting board.
CV Nuansa Kayu Bekas mejang produk outdoor wooden furniture, dengan total keseluruhan transaksi sebesar IDR 6,6 miliar. Diperkirakan selama pameran Ambiente, total keikutsertaan seluruh perusahaan Indonesia akan menghasilkan potensi transaksi IDR 151,6 milyar.
“Lebih menggembirakan lagi, seluruh perusahaan peserta pavilion Indonesia yang memamerkan produk kerajinan dan home decor dari kayu olahan telah memiliki sertifikat FLEGT-Indonesia Legal Wood,” unghkap KBRI Berlin.
Mayoritas perusahaan peserta juga memanfaatkan Ambiente untuk memperkuat jejaring dengan mitra lama (setelah 2 tahun pandemi dan penundaan Ambiente), serta sebagai ajang networking awal jelang Indonesia International Furniture Expo (IFEX), 9-12 Maret 2023 di Jakarta.
Sumber: KBRI Berlin | Editor: Intoniswan
Tag: Pameran