Indonesia-Tiongkok Mainkan Peran Strategis di Tatanan Global dan Regional

Wakil Presiden Ma’ruf Amin saat berada di Grand Marquis Ballroom Hotel JW Marriott Marquis Shanghai Pudong, Shanghai, Senin 18 September 2023 (BPMI Setwapres)

SHANGHAI.NIAGA.ASIA — Situasi geopolitik dan geoekonomi dunia saat ini menuntut rangkaian skenario transformasi tatanan universal, di antaranya, perubahan kekuatan ekonomi dunia. Secara geografis berada di kawasan Asia dan menjadi hub lintas perdagangan dunia, Indonesia dan Tiongkok berpotensi menjadi kekuatan ekonomi, bahkan mungkin perubahan kekuatan politik dalam skenario transformasi dunia.

“Saya yakin, Indonesia dan Tiongkok memainkan peran strategis dalam tatanan global dan regional saat ini hingga ke depan,” tegas Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin pada acara Dialog Kebangsaan dengan para Diaspora Indonesia di Shanghai yang diselenggarakan di Grand Marquis Ballroom, Lt. 3, Hotel JW Marriott Marquis Shanghai Pudong, Shanghai, Tiongkok, Senin 18 September 2023.

Lebih jauh Wapres mengungkapkan, sebagaimana upaya Tiongkok untuk menjadi kekuatan dunia dan regional dengan pendekatan pembangunan yang damai, Indonesia juga terus memperkuat langkah-langkah sebagai kekuatan regional yang berpengaruh sebagai jembatan di kawasan Asia-Pasifik.

Dengan semangat solidaritas, kekayaan budaya, dan pengetahuan berbasis kearifan lokal tersebut, menurut Wapres, Indonesia dan Tiongkok dapat terus bersama-sama menjalin kemitraan yang kuat, menjadi jembatan di kawasan Asia-Pasifik, dan berkontribusi positif bagi perdamaian dan kemakmuran dunia.

“Untuk itu, urgensi penguatan kerja sama kedua negara semakin relevan, utamanya mengingat hubungan Indonesia dan Tiongkok berpotensi mempengaruhi konstelasi politik dan ekonomi global di masa depan,” ujar Wapres optimis.

Selain itu, sebut Wapres, sebagai negara yang berada di kawasan Asia, Indonesia dan Tiongkok memiliki kekayaan budaya yang unik, semangat solidaritas, dan ilmu pengetahuan berbasis kearifan lokal, sebagai modal sosial dari semangat “Abad Asia”.

“Peningkatan populasi penduduk dan transformasi ekonomi telah mengubah negara-negara berkembang di Asia menjadi negara maju, sekaligus pemain ekonomi, baik di lingkup regional maupun global,” pungkasnya.

Sumber : BPMI Setwapres | Editor : Saud Rosadi

Tag: