Industri Nasional Tangguh Hadapi Dampak Global

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita pada Silaturahmi Media Akhir Tahun 2023 di Denpasar, Bali, Kamis (28/12). (Foto Kemenperin)

JAKARTA.NIAGA.ASIA – Tren positif pertumbuhan industri pengolahan nonmigas sejak tahun 2021 masih terus berlanjut sampai dengan tahun 2023. Pada triwulan I-2023, pertumbuhan industri pengolahan nonmigas sebesar 4,67 persen, kemudian pada triwulan II-2023 tumbuh sebesar 4,56 persen, dan di triwulan III-2023 naik menjadi 5,02 persen yang melampaui pertumbuhan ekonomi nasional.

“Ini membuktikan bahwa kita terus dan mampu menjaga kondisi industri agar tetap tumbuh positif di tengah gejolak dan tantangan yang ada, termasuk dampak global.Jadi, apa yang telah kita hadapi sepanjang tahun 2023 ini, dibandingkan negara-negara tetangga maupun negara industri maju lainnya, kita dapat melaluinya dengan lebih baik,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita pada Silaturahmi Media Akhir Tahun 2023 di Denpasar, Bali, Kamis (28/12).

Menperin menegaskan, Indonesia tidak sedang mengalami kondisi deindustrialisasi. Ini juga dibuktikan dari kontribusi sektor industri yang masih tertinggi di antara sektor ekonomi lainnya. “Kontribusi industri pengolahan nonmigas terhadap PDB pada triwulan III-2023 sebesar 16,83 persen,” ujarnya.

Indikasi lainnya ditunjukkan oleh ekspor industri pengolahan nonmigas yang terus meningkat, meski di tengah kondisi perekonomian dunia yang sedang tidak stabil. Nilai ekspor industri pada Januari-November 2023 mencapai USD171,23miliar atau berkontribusi sebesar72,43% dari total ekspor nasional. “Kinerja ekspor sektor industri tetap mendominasi, sekaligus menjadi tulang punggung pertumbuhan perekonomian nasional,” imbuhnya.

Adapun realisasi investasi di sektor industripengolahan nonmigas sampai dengan triwulan III-2023 tercatat sebesar  Rp413,05 triliun. Angka ini naik 20,41 persen jika dibandingkan dengan realisasi investasi pada periode yang sama di tahun 2022 sebesar Rp343,05 triliun.

“Realisasi investasi sampai dengan triwulan III-2023 lebih tinggi dibandingkan realisasi investasi dari tahun 2019-2021, dan harapannya dapat melebihi nilai investasi tahun 2022. Hal ini menunjukkan bahwa iklim investasi di Indonesia semakin membaik bagi para pelaku usaha,” paparnya.

Agus mengemukakan, jumlah tenaga kerja di sektor industri pengolahan nonmigas sepanjang tahun 2023 sebanyak 19,29 juta orang. Jumlah ini menjadi yang tertinggi apabila dibandingkan dengan jumlah tenaga kerja dari tahun 2019-2022. “Penyerapan tenaga kerja ini juga menunjukkan sektor industri masih menjadi daya tarik utama bagi sektor perekonomian Indonesia,” ungkapnya.

Menurut Agus, berbagai kinerja positif tersebut selaras dengan nilai Indeks Kepercayaan Industri (IKI) sepanjang tahun 2023. Sejak IKI diluncurkan pada November tahun 2022 sampai saat ini, nilai IKI fluktuatif namun tetap pada posisi ekspansif, dan berada di angka 51,32 pada bulan Desember 2023. “Semua perkembangan makro di atas menunjukkan bahwa kita berhasil menjaga sektor industri agar tetap produktif dan berdaya saing di tengah pemulihan perekonomian dunia,” jelasnya.

Di samping itu, performa gemilang dari industri manufaktur nasional turut didukung oleh pelaksanaan program dan kegiatan strategis yang telah dijalankan oleh Kementerian Perindustrian. Misalnya, program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN), Hilirisasi Sumber Daya Alam, Pengembangan Industri Kecil dan Menengah (IKM), Fasilitasi dan Pembinaan Industri Halal,Pembangunan Ekosistem Fitofarmaka, Kebijakan Dekarbonisasi Sektor Industri, Restrukturisasi Mesin/Peralatan Industri, serta Pembangunan Sumber Daya Manusia Industri.

“Pada tahun 2023 ini, Kemenperin mendapatkan berbagai penghargaan, antara lain Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas audit laporan keuangan dari BPK untuk ke 15 kali sejak tahun 2008, Juara I Anugerah Reksa Bandha Kategori Kualitas Pelaporan Barang Milik Negara Kelompok III, dan Juara III Penghargaan Subroto 2023 Bidang Efisiensi Energi dari Kementerian ESDM,” sebutnya.

Selain itu, Penghargaan Keterbukaan Informasi Publik sebagai Badan Publik “INFORMATIF” dari Komisi Informasi Pusat, Predikat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) bagi tiga satker (Politeknik STMI Jakarta, Politeknik ATI Makassar, Akademi Komunitas Industri TPT Surakarta) dalam Penganugerahan Zona Integritas 2023 dari Kementerian PAN-RB, serta Penganugerahan Predikat Penilaian Kepatuhan Penyelenggaraan Pelayanan Publik kategori Zona Hijau, Kualitas Tinggi dengan nilai 85,92 oleh Ombudsman RI.

Sumber: Siaran Pers Kemenperin | Editor: Intoniswan

Tag: