SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Setelah mengalami deflasi dua bulan pertama 2025, pada Maret 2025, inflasi di Kalimantan Timur langsung melejit, dimana secara m-to m mengalami inflasi sebesar 2,02% dan secara y-on-y mengalami inflasi sebesar 1,36% dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 107,73.
“Pemicu inflasi di Kalimantan Timur, antara lain momen Ramadhan dan menjelang Idul Fitri,” ungkap Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim, Dr. Yusniar Juliana, SST, MIDEC dalam siaran resminya yang disampaikan secara daring hari ini, Selasa (18/4/2025).
Menurut Yusniar, inflasi y-on-y tertinggi terjadi di Kabupaten Berau sebesar 1,71 persen dengan IHK sebesar 108,37; sedangkan inflasi terendah terjadi di Kabupaten Penajam Paser Utara sebesar 1,19 persen dengan IHK sebesar 108,03.
Inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 3,84 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,42 persen; kelompok kesehatan sebesar 1,99 persen; kelompok transportasi sebesar 0,88 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 1,64 persen; kelompok pendidikan sebesar 1,39 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 2,11 persen; serta kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 7,37 persen.
“Sebaliknya, kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu: kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 4,06 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,40 persen; serta kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,64 persen,” paparnya.
Tingkat inflasi month to month (m-to-m) Maret 2025 sebesar 2,02 persen dan tingkat inflasi year to date (y-to-d) Maret 2025 sebesar 0,75 persen.
Penulis : Budi Anshori | Editor : Intoniswan
Tag: Inflasi Kaltim