Ini Daftar Kelompok Pengeluaran Masyarakat Penyumbang Inflasi di Kaltim Tahun 2024

Rokok tidak hanya menguras penghasilan masyarakat, terutama masyarakat miskin, tapi juga penyumbang inflasi setiap tahun di Kaltim. (Foto Halo Dokter)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Kelompok makanan, minuman, dan tembakau mencatat inflasi y-on-y sebesar 2,64 persen pada tahun 2024, yang tercermin dari kenaikan indeks harga dari 107,96 di Desember 2023 menjadi 110,81 di Desember 2024.

Di antara subkelompoknya, inflasi tertinggi terjadi pada subkelompok minuman tidak beralkohol sebesar 6,25 persen, diikuti subkelompok rokok dan tembakau sebesar 5,75 persen, sedangkan subkelompok makanan mengalami inflasi terendah sebesar 1,97 persen.

“Kelompok ini menjadi penyumbang terbesar terhadap inflasi y-on-y Provinsi Kalimantan Timur dengan andil sebesar 0,77 persen,” ungkap Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Timur, Dr. Yusniar Juliana, SST, MIDEC  dalam laporannya berjudul Indeks Harga Konsumen dan Inflasi Provinsi Kalimantan Timur 2024 yang dipublikasikan 22 April lalu.

Menurut Yusniar, BPS juga mencatat beberapa komoditas yang dominan memberikan andil positif antara lain beras (0,32 persen), sigaret kretek mesin atau SKM (0,13 persen), ikan layang/ikan benggol (0,12 persen), bawang merah (0,10 persen), serta kopi bubuk dan udang basah yang masing-masing menyumbang 0,07 persen.

Di sisi lain, terdapat pula sejumlah komoditas yang justru memberikan andil negatif atau mendorong deflasi, antara lain cabai rawit (0,20 persen), daging ayam ras (0,12 persen), jagung manis (0,08 persen), cabai merah (0,07 persen), serta ikan tongkol atau ikan ambu-ambu (0,02 persen).

“Inflasi pada kelompok makanan ini termasuk dalam kategori inflasi komponen bergejolak (volatile food), yang sangat dipengaruhi oleh berbagai kejutan (shocks), seperti musim panen, kondisi cuaca ekstrem, gangguan distribusi, maupun dinamika harga pangan global,” paparnya.

Kelompok Pakaian dan Alas Kaki

Kelompok pakaian dan alas kaki mencatat inflasi y-on-y sebesar 2,12 persen pada tahun 2024, ditandai dengan peningkatan indeks harga dari 102,19 pada Desember 2023 menjadi 104,36 pada Desember 2024. Inflasi terjadi di seluruh subkelompok, dengan subkelompok pakaian mencatat inflasi sebesar 2,09 persen dan subkelompok alas kaki sebesar 2,24 persen.

Dijelaskan Yusniar, kontribusi kelompok ini terhadap inflasi y-on-y Provinsi Kalimantan Timur tercatat sebesar 0,09 persen. Beberapa komoditas yang paling berpengaruh terhadap kenaikan inflasi di kelompok ini adalah baju kaos tanpa kerah (T-shirt) pria yang menyumbang 0,02 persen, serta baju kaos tanpa kerah (T-shirt) anak, seragam sekolah anak, dan sepatu wanita yang masing-masing memberikan andil sebesar 0,01 persen.

////////////////

Kelompok Perumahan, Air, Listrik, dan Bahan Bakar Rumah Tangga

BPS juga melaporfkan, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga mencatat inflasi y-on-y sebesar 0,64 persen pada tahun 2024, dengan kenaikan indeks dari 101,86 pada Desember 2023 menjadi 102,51 pada Desember 2024.

“Dari empat subkelompok yang ada, tiga mengalami kenaikan harga, yaitu subkelompok pemeliharaan, perbaikan, dan keamanan tempat tinggal sebesar 2,20 persen; subkelompok listrik dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,60 persen; serta subkelompok sewa dan kontrak rumah sebesar 0,38 persen. Sementara itu, subkelompok penyediaan air dan layanan perumahan lainnya tidak mengalami perubahan harga,” ungkap Yusniar.

Kelompok ini memberikan andil sebesar 0,11 persen terhadap inflasi y-on-y Provinsi Kalimantan Timur. Kontributor utama berasal dari bahan bakar rumah tangga dan jasa tukang bukan mandor yang masing-masing menyumbang 0,04 persen, serta sewa rumah sebesar 0,02 persen.

Kelompok Perlengkapan, Peralatan dan Pemeliharaan Rutin Rumah Tangga

Kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga mengalami deflasi y-on-y sebesar 0,06 persen pada tahun 2024. Indeks harga pada kelompok ini menurun dari 100,56 pada Desember 2023 menjadi 100,50 pada Desember 2024.

Dari enam subkelompok, dua di antaranya mengalami deflasi, yaitu subkelompok furnitur, perlengkapan, dan karpet sebesar 0,27 persen, serta subkelompok barang dan layanan untuk pemeliharaan rumah tangga rutin sebesar 0,74 persen.

Yusniar menambahkan, sementara itu, empat subkelompok lainnya mengalami inflasi, antara lain: subkelompok peralatan dan perlengkapan perumahan dan kebun sebesar 5,42 persen, subkelompok peralatan rumah tangga sebesar 1,10 persen, subkelompok tekstil rumah tangga sebesar 0,99 persen, dan subkelompok barang pecah belah serta peralatan makan minum sebesar 0,68 persen.

“Secara keseluruhan, kelompok ini memberikan andil yang tidak signifikan terhadap inflasi y-on-y di Provinsi Kalimantan Timur. Beberapa komoditas yang tercatat memberikan kontribusi terhadap deflasi antara lain sabun cair pencuci piring dan pengharum cucian atau pelembut pakaian, masing-masing dengan andil sebesar 0,01 persen.”

Kelompok Kesehatan

Kelompok kesehatan mencatat inflasi y-on-y sebesar 5,20 persen pada tahun 2024, dengan kenaikan indeks dari 102,93 pada Desember 2023 menjadi 108,28 pada Desember 2024. Inflasi tertinggi terjadi pada subkelompok jasa rawat inap sebesar 9,35 persen, sedangkan yang terendah terdapat pada subkelompok jasa kesehatan lainnya sebesar 1,11 persen.

Kelompok ini memberikan andil terhadap inflasi y-on-y Provinsi Kalimantan Timur sebesar 0,15 persen. Komoditas yang paling dominan mendorong inflasi di kelompok ini adalah tarif rumah sakit dengan andil sebesar 0,09 persen, diikuti oleh tarif dokter umum sebesar 0,03 persen, serta tarif bidan sebesar 0,01 persen.

Kelompok Transportasi

Pada kelompok transportasi, Yusniar mengatakan,  mengalami deflasi y-on-y sebesar 2,03 persen pada tahun 2024, dengan penurunan indeks dari 113,29 pada Desember 2023 menjadi 110,99 pada Desember 2024.

Deflasi terutama terjadi pada subkelompok jasa angkutan penumpang yang turun 10,07 persen, serta subkelompok pengoperasian peralatan transportasi pribadi sebesar 0,78 persen. Di sisi lain, inflasi tercatat pada subkelompok pembelian kendaraan sebesar 1,84 persen dan subkelompok jasa pengiriman barang sebesar 4,55 persen.

Kelompok ini menyumbang deflasi sebesar 0,28 persen terhadap inflasi y-on-y Kalimantan Timur. Komoditas penyumbang deflasi utama adalah angkutan udara dengan andil 0,29 persen dan bensin sebesar 0,10 persen.

”Sementara itu, inflasi dalam kelompok ini didorong oleh kenaikan harga sepeda motor (0,04 persen), jasa pemeliharaan/service (0,03 persen), mobil (0,02 persen), serta angkutan laut (0,01 persen),” katanya.

Kelompok Informasi, Komunikasi dan Jasa Keuangan

Kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan mengalami deflasi y-on-y sebesar 0,62 persen pada tahun 2024, dengan penurunan indeks dari 100,01 pada Desember 2023 menjadi 99,39 pada Desember 2024. Dari tiga subkelompok, hanya subkelompok peralatan informasi dan komunikasi yang mengalami deflasi sebesar 2,85 persen.

Sementara itu, subkelompok layanan informasi dan komunikasi serta subkelompok jasa keuangan tidak mengalami perubahan indeks. Kelompok ini memberikan andil deflasi sebesar 0,03 persen terhadap inflasi y-on-y Kalimantan Timur. Komoditas yang paling dominan menyumbang deflasi adalah telepon seluler dengan andil sebesar 0,03 persen.

Kelompok Rekreasi, Olahraga dan Budaya

Kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya mengalami inflasi y-on-y sebesar 1,65 persen pada tahun 2024, dengan kenaikan indeks dari 102,87 pada Desember 2023 menjadi 104,57 pada Desember 2024. Subkelompok yang mencatat inflasi tertinggi adalah subkelompok barang rekreasi lainnya dan olahraga sebesar 2,67 persen, sedangkan yang terendah adalah subkelompok layanan kebudayaan sebesar 0,59 persen.

Kelompok ini memberikan andil inflasi sebesar 0,03 persen terhadap inflasi y-on-y Kalimantan Timur. Komoditas yang paling dominan menyumbang inflasi dalam kelompok ini adalah makanan hewan peliharaan dengan andil sebesar 0,01 persen.

Kelompok Pendidikan

Yusniar menyebut, kelompok pendidikan mengalami inflasi y-on-y sebesar 1,71 persen pada tahun 2024, dengan kenaikan indeks dari 102,27 pada Desember 2023 menjadi 104,02 pada Desember 2024. Subkelompok yangtercatat mengalami inflasi tertinggi adalah subkelompok pendidikan dasar dan anak usia dini sebesar 3,61 persen, sedangkan subkelompok yang terendah adalah subkelompok pendidikan tinggi sebesar 0,58 persen.

”Kelompok ini memberikan andil inflasi sebesar 0,07 persen terhadap inflasi y-on-y Kalimantan Timur. Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi, yaitu: biaya pendidikan sekolah dasar sebesar 0,03 persen, diikuti biaya pendidikan taman kanak kanak dan biaya pendidikan akademi/perguruan tinggi masing-masing sebesar 0,01 persen,” paparnya.

Kelompok Penyediaan Makanan dan Minuman/Restoran

Selanjutnya, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran mengalami inflasi y-on-y sebesar 1,92 persen pada tahun 2024, dengan kenaikan indeks dari 104,42 pada Desember 2023 menjadi 106,42 pada Desember 2024. Kelompok ini terdiri dari satu subkelompok, yaitu jasa pelayanan makanan dan minuman, yang mencatat inflasi dengan persentase yang sama.

Pada tahun 2024, kelompok ini memberikan andil terhadap inflasi y-on-y Kalimantan Timur sebesar 0,20 persen. Komoditas yang paling dominan menyumbang inflasi adalah nasi dengan lauk sebesar 0,06 persen, diikuti oleh soto sebesar 0,03 persen, mie sebesar 0,02 persen, serta ayam goreng, es, dan ikan bakar masing-masing sebesar 0,01 persen.

Kelompok Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya

Kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya, kata BPS Kaltim, pada tahun 2024  mencatat inflasi y-on-y sebesar 5,67 persen, dengan indeks yang naik dari 103,92 pada Desember 2023 menjadi 109,81 pada Desember 2024. Subkelompok dengan inflasi tertinggi adalah perawatan pribadi lainnya sebesar 14,95 persen, sementara inflasi terendah tercatat pada subkelompok jasa lainnya sebesar 1,15 persen.

Pada tahun 2024, kelompok ini memberikan andil terhadap inflasi y-on-y Kalimantan Timur sebesar 0,36 persen. Komoditas utama penyumbang inflasi dalam kelompok ini antara lain emas perhiasan sebesar 0,27 persen, serta deodorant, sampo, dan pasta gigi masing-masing sebesar 0,02 persen.

”Disisi lain, sabun mandi cair tercatat sebagai komoditas yang memberikan andil deflasi sebesar 0,02 persen,” kata Yusniar.

Penulis: Intoniswan | Editor: Intoniswan | Adv Diskominfo Kaltim

Tag: