Ini Kata SBY Setelah Merasa Dikhianati Anies Baswedan dan Surya Paloh

Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memimpin rapat , Jumat malam  (01/09) di kediamannya di Cikeas.

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Partai Demokrat merasa “dikhianati” setelah terembus kabar bahwa Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar, alias Cak Imin, akan dipasangkan dengan Anies Baswedan sebagai bakal calon wakil presiden dalam pemilu presiden (pilpres) tahun depan.

“Politik itu memang penuh strategi, penuh siasat, penuh taktik, caranya banyak, tetapi saya tidak menyangka kalau tindakannya sejauh ini,” ujar Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Jumat (01/09).

“Menurut saya melebihi batas kepatutan moral dan etika dalam politik,” lanjutnya.

Seketika, isu ini membuat banyak pihak tercengang. Musababnya, keutuhan koalisi yang selama ini nampak terpelihara akan pecah kongsi.

Itulah dinamika politik Indonesia jelang pemilu 2024 semakin memanas dengan kejutan yang tak terduga menjelang pendaftaran calon presiden dan wakil presiden ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Oktober mendatang, ungkap BBC News Indonesia dalam laporan terbarunya.

Partai Demokrat resmi mencabut dukungan ke Anies Baswedan sebagai capres di Pilpres 2024,” ujar Sekretaris Majelis Tinggi Demokrat Andi Mallarangeng dalam jumpa pers, Jumat (01/09) malam.

Hal tersebut disampaikan usai petinggi Partai Demokrat rapat bersama Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), merespons kabar merapatnya Muhaimin Iskandar jadi cawapres Anies.

Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengatakan bahwa kejutan ini bukan “kiamat” dan “akhir dari perjuangan”, melainkan “ujian dan cobaan”.

Anies Baswedan, bakal capres yang diusung Koalisi Perubahan. (INDRIANTO EKO SUWARSO/ANTARAFOTO via BBC News Indonesia)

“Memang kita ditelikung dan ditinggalkan, seperti ini, sekarang. Bayangkan kalau ditelikungnya, ditinggalkannya kita ini satu, dua hari sebelum batas pendaftaran ke KPU, bayangkan seperti apa,” ujar SBY dalam konferensi pers, Jumat (01/09).

“Kita masih ditolong oleh Allah, kita diselamatkan oleh sejarah,” ujar mantan presiden tersebut.

“Kita dikhianati,” kata Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat, Syarief Hasan.

Syarief menyebut bahwa kabar Anies meminang Cak Imin sebagai pendampingnya dalam pilpres 2024 mengemuka pada detik-detik terakhir menjelang deklarasi bakal capres-cawapres Anies-AHY (Agus Harimurti Yudhoyono).

“Di tengah lagi persiapkan akan setuju deklarasi, kemudian tim delapan sudah siap segala sesuatunya, ini berubah,” kata Syarief kepada BBC News Indonesia, Jumat (01/09).

“Itulah bentuk tidak transparan, merupakan pengkhianatan kepada kita. Kalau sebagai koalisi segala sesuatunya [semestinya] dibicarakan dengan kita,” lanjutnya kemudian.

Syarief juga mengakui telah menyerukan kepada seluruh pengurus cabang Partai Demokrat untuk menurunkan baliho yang memasang wajah Anies-AHY.

Sebelumnya, surat yang disebut dikirim oleh Anies Baswedan kepada AHY beredar di dunia maya. Surat itu memuat tulisan tangan Anies, yang meminta AHY menjadi pendampingnya dalam pilpres mendatang.

Dikutip dari detik.com,surat tersebut ditandatangani oleh Anies pada 25 Agustus silam.

“Melalui pesan singkat ini, kami bermaksud menyampaikan harapan, agar Mas AHY berkenan untuk menjadi pasangan dalam mengikuti Pilpres 2024,” tulis surat yang beredar luas di media.

Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh (kiri) didampingi bakal calon presiden Koalisi Perubahan Anies Baswedan (kanan). (INDRIANTO EKO SUWARSO/ANTARAFOTO via BBC News Indonesia)

SBY mengatakan, meski partainya “dibeginikan” oleh Anies dan mitra koalisi, namun justru partainya “diselamatkan oleh Allah”.

“Kita tidak diizinkan oleh Allah untuk mendukung seseorang dan untuk bermitra dengan orang lain yang tidak sidiq, tidak jujur, tidak amanah, tidak bisa dipercaya dan mengingkari hal-hal yang telah disepakati,” kata SBY.

“Sekarang saja tidak sidiq, tidak amanah, tidak memegang komitmennya, bagaimana nanti kalau jadi pemimpin dengan kekuasaan yang besar? Rakyat akan diapakan?”

Dia menambahkan, pihaknya “dibebaskan dari dosa” yang mungkin akan dipikul jika “masih berada bersama mereka dan mengusung seseorang untuk menjadi pemimpin Indonesia”.

Syarief Hasan mengatakan: “Kalau orang dikhianati masa mau sama-sama lagi di situ [Koalisi Perubahan]. Logikanya gitu loh.”

**) Artikel ini sudah tayang tayang di BBC News Indonesia dengan judul “Koalisi Perubahan: Potensi elektabilitas duet Anies-Cak Imin ‘agak problematik’, koalisi akan pecah kongsi?

Tag: