Ini Penjelasan Menlu Retno Terkait Evakuasi WNI dari Sudan

Evakuasi WNI Tahap I dari Sudan ke Jeddah, Arab Saudi sebanyak 538 WNI   terdiri dari Perempuan: 273; ​ Laki laki: 240; dan Balita: 25 orang. (Foto Kemlu RI)

JAKARTA.NIAGA.ASIA – Pemerintah akan berusaha sekuat tenaga untuk membawa WNI keluar dari wilayah konflik, Sudan dengan selamat. Pemerintah berusaha semaksimal mungkin dan berupaya keras untuk memberikan pelindungan kepada WNI.

“Dari hari pertama terjadinya konflik, koordinasi dengan 5 Perwakilan kita di luar negeri kita terus perkuat, yaitu dengan KBRI Khartoum, Riyadh, Cairo, Addis Ababa dan KJRI Jeddah,” kata Menlu RI, Retno LP Marsudi dalam press briefing, Senin (25/4/2025).

Koordinasi juga kita perluas dengan K/L lain, terutama dengan TNI guna membahas evakuasi ke Indonesia.

“Saya sudah lakukan komunikasi dengan Panglima TNI yang menyatakan siap untuk  membantu. Evakuasi ini kita desain dengan beberapa opsi, mengingat kondisi sangat cair dan dinamis di lapangan. Koordinasi juga kita lakukan dengan PBB dan beberapa negara lainnya,” ungkapnya.

Alhamdullilah, pada pukul 01.00 dini hari WS atau pukul 06.00 pagi WIB pada hari  (Senin) ini, 538 WNI telah tiba dengan selamat di Kota Port Sudan yang terdiri dari; Perempuan: 273; ​Laki laki: 240; dan Balita: 25 orang.

WNI yang dievakuasi sebagian besar adalah mahasiswa Indonesia, Pekerja Migran Indonesia, karyawan perusahaan Indofood dan staf KBRI beserta keluarganya.

“Ini adalah evakuasi tahap 1 yang dipimpin langsung oleh Dubes RI di Khartoum,” ujar Retno.

Evakuasi dilakukan dengan menggunakan bis sebanyak 8 buah dan 1 mini bus KBRI. Evakuasi tahap 1 ini berangkat dari Khartoum pada Minggu tanggal 23 April pukul 08.00 WS (13.00 WIB).

Waktu tempuh perjalanan darat Khartoum – Port Sudan memerlukan waktu sekitar 15 jam atau sekitar 830 KM melalui kota Atbara, Damir, Mismar dan Kota Sawakin.

“Terdapat sekitar 15 pos pemeriksaan sepanjang perjalanan,” ungkapnya.

Saat ini, 538 WNI tersebut sedang beristirahat di rumah persinggahan di Port Sudan sebelum keberangkatan menuju Jeddah melalui jalur laut.

“Insya Allah persiapan pulang ke Indonesia juga terus dilakukan.”

Rencana awal seluruh WNI akan dievakuasi dengan memanfaatkan gencatan senjata. Namun  demikian, karena adanya pembatasan bahan bakar untuk bus yang akan mengangkut para WNI dan evacuee lainnya, maka evakuasi tidak dapat dilakukan dalam satu tahap.

Terdapat 289 WNI lainnya, yang sebagian besar adalah mahasiswa dan lima pekerja perusahaan, akan dievakuasi pada tahap kedua pada kesempatan pertama.

“Untuk itu saya himbau agar setiap WNI yang masih berada di Sudan dan belum melaporkan diri, mohon agar segera melaporkan keberadaannya ke KBRI Khartoum agar juga dapat dilakukan evakuasi pada tahap kedua,” kata Menlu.

Jadi bersamaan dengan dilakukan evakuasi pada tahap kedua. Oleh karena itu mohon dengan hormat untuk yang belum melaporkan diri segera menghubungi KBRI Khartoum.

“Kami mohon doanya agar evakuasi lanjutan dapat segera dilakukan dengan selamat. Sekali lagi, situasi lapangan sangat cair dan sangat dinamis,” imbuhnya.

Menurut Menlu, setiap evakuasi pasti tidak mudah dan memerlukan perencanaan yang sangat matang.  Sekali lagi, keselamatan WNI selalu menjadi prioritas pertama. Evakuasi di Sudan ini juga sangat tidak mudah. Evakuasi dilakukan di tengah pertempuran yang masih terus berlangsung.

“Saya terus mengikuti jam-per-jam proses evakuasi. Saya juga terus melaporkan proses evakuasi ini kepada Bapak Presiden,” lanjutnya.

Komunikasi terus dilakukan baik di Sudan untuk memastikan jalur aman dan jaminan keamanan bagi WNI.

Hal yang sama juga dilakukan oleh Watapri di New York untuk terus melakukan koordinasi dengan tim Sekjen PBB dan UN OCHA karena evakuasi juga dilakukan hampir bersamaan dengan staff PBB yang bekerja di Sudan.

Dubes RI di Arab Saudi dan Konjen di Jeddah juga melakukan komunikasi dengan otoritas di Saudi untuk memastikan proses lanjutan berjalan dengan baik.

Tim kecil perbantuan untuk evakuasi juga telah bergerak baik yang dari Jakarta dipimpin oleh Direktur Pelindungan Warga Negara Indonesia dan tim perbantuan dari Riyadh dan Jeddah.

“Tim evakuasi juga  telah berangkat menuju Jeddah dengan pesawat TNI Angkatan Udara yang terdiri dari Tim Pengamanan TNI; Tim kesehatan dari Puskes TNI dan personil Kemlu,” pungkas Menlu.

Penulis: Intoniswan | Editor: Intoniswan

Tag: