Ini Realisasi APBN 2024 Regional Kalimantan Timur

Ilustrasi. (Foto HO/Net)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Realisasi APBN Kalimantan Timur sampai dengan 31 Desember 2024 mencatatkan Pendapatan Negara telah terealisasi sebesar Rp42,69 triliun (100,49% dari target Rp42,48 triliun), terkontraksi 3,25 persen (yoy) sedangkan komponen Belanja Negara terealisasi sebesar Rp92,55 triliun (97,23% dari pagu tahunan Rp95,18 triliun) atau tumbuh sebesar 5,89 persen (yoy).

Demikian rilis Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Kalimantan Timur, Muhammad Syaibani yang diterima Niaga.Asia, Jum’at (24/1/2025).

Kemudian, Penerimaan Perpajakan telah terealisasi sebesar Rp39,25 triliun (97,40% dari target). Capaian ini sedikit mengalami penurunan secara y-on-y sebesar minus 4,13 persen.

“Penurunan tersebut disebabkan oleh turunnya harga komoditas terutama batubara di pasar global dan pembayaran PPh Pasal 25/29 Badan,” kata Syaibani.

Penerimaan pajak dalam negeri masih didominasi oleh Wajib Pajak Badan dan Bendahara Pemerintah, dengan sektor pertambangan sebagai kontributor terbesar. Di lain sisi Pajak Perdagangan Internasional berhasil mencapai realisasi sebesar Rp2,23 triliun (100,98% dari target), hal ini didorong peningkatan bea keluar akibat kenaikan harga komoditas CPO di penghujung tahun ini.

Penerimaan Negara Bukan Pajak

Realisasi PNBP sampai dengan Desember 2024 mencapai Rp3,44 triliun (156,82% dari target), tumbuh signifikan sebesar 7,94% yoy. Peningkatan positif capaian tersebut bersumber dari seluruh jenis realisasi PNBP meliputi PNBP lainnya dan Pendapatan BLU, dengan didominasi oleh Pendapatan Jasa Kepelabuhan dan Pendapatan Jasa Layanan Pendidikan.

Realisasi Belanja K/L

Syaibani juga menginformasikan, Realisasi Belanja K/L sampai dengan akhir Desember 2024 mencapai Rp50,62 triliun (95,61% dari pagu Rp52,94 triliun), tumbuh sebesar 43,04% yoy.

“Pertumbuhan realisasibelanja terutama dipengaruhi oleh peningkatan belanja modal untuk pembangunan IKN,” ujarnya.

Satker yang mendominasi realisasi belanja modal Kaltim antara lain: IKN 1 & 2, Pelaksanaan Prasarana Permukiman Provinsi Kaltim, dan Penyediaan Perumahan IKN Nusantara. Sementara Belanja Barang dan Jasa digunakan untuk mendukung program Pendidikan tinggi dan pelatihan vokasi serta pelaksanaan program infrastruktur konektivitas oleh KemenPUPR.

Belanja Pegawai dan Belanja Bantuan Sosial mengalami pertumbuhan realisasi yang stabil, dengan Belanja Bantuan Sosial yang dimanfaatkan oleh Kementerian Agama melalui UIN Sultan Aji Muhammad Idris.

Transfer ke Daerah

Menurut Syaibani Realisasi Transfer ke Daerah (TKD) sampai dengan 31 Desember 2024 mencapai Rp41,93 triliun (99,27% dari pagu Rp42,24 triliun). Akumulasi realisasi TKD mengalami penurunan 19,39% secara y-on-y dikarenakan penurunan kontribusi Dana Bagi Hasil Pertambangan yang ikut terkoreksi akibat penurunan harga komoditas batubara.

“Pada akhir tahun 2024 terdapat penyaluran Dana Bagi Hasil melalui skema Treasury Depsoit Facility (TDF) sebesar Rp3,14 triliun,” ungkapnya.

APBD Kalimantan Timur

Capaian Pendapatan APBD secara agregat pada Pemerintah Daerah di Kalimantan Timur hingga bulan Desember 2024 sebesar Rp44,17 triliun (67,45% dari target) didominasi oleh Dana Transfer.

Pendapatan dari Dana Transfer hingga bulan Desember 2024 sebesar Rp35,12 triliun (69,81% dari pagu 50,31 triliun). Dengan demikian, dukungan dana pusat masih menjadi faktor dominan untuk pendanaan pada Provinsi Kalimantan Timur.

Sementara itu, realisasi Belanja APBD sampai dengan bulan Desember 2024 sebesar Rp42,86 triliun (61,06% dari pagu Rp70,19 triliun).

Ibu Kota Negara Baru (IKN)

Daikhir rilisnya Syaibani mengatakan, progress pembangunan Ibu Kota Negara Baru (IKN) memberikan pengaruh besar pada kinerja keuangan APBN dan APBD di Kalimantan Timur.

Sampai dengan akhir Desember 2024, anggaran pembangunan IKN mendominasi 77,32% pagu belanja K/L. Alokasi APBN IKN mencapai Rp40,89 triliun yang terealisasi sebesar Rp39,62 triliun dan tersebar pada Kementerian PUPR (99,56%); Kemenhub (0,24%); KLHK (0,16%); serta Polri (0,04%).

Penulis: Intoniswan | Editor: Intoniswan

Tag: