
SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur (Kaltim) Triwulan I-2025 tumbuh sebesar 4,08 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu (y-on-y), namun dibandingkan Triwulan IV 2024 (q-to-q) mengalami kontraksi sebesar 1,77%.
Menurut Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim, Dr. Yusniar Juliana, SST, MIDEC dalam berita resminya yang disampaikan secara daring, Senin (5/5/2025), menurunnya pertumbuhan ekonomi Kaltim Triwulan I 2025 disebabkan sebagian lapangan usaha mengalami kontraksi.
Lapangan Usaha Industri Pengolahan terkontraksi sebesar 4,13 persen; yang didorong tingginya permintaan terhadap hasil industri, seperti BBM, produk kimia atau pupuk, semen, dan fero nikel.

“Kinerja ekonomi lapangan usaha utama Kalimantan Timur yaitu Lapangan Usaha Pertambangan dan Penggalian secara q-to-q mengalami kontraksi sebesar 4,99 persen,” ujar Yusniar.
Kemudian, lapangan usaha Pertambangan dan Penggalian pada Triwulan I 2025 (q-to-q), memberi andil negatif terbesar, -2,31%

Menurut Yusniar, komponen dengan share terbesar yaitu Ekspor terkontraksi 0,90 persen disebabkan oleh lemahnya permintaan komoditas unggulan, yang ditunjukkan oleh penurunan ekspor luar negeri pada beberapa komoditas, seperti batu bara, CPO, amonia anhidrat, gas alam dan lain sebaginya.”
“Konsumsi Pemerintah pada Triwulan I 2025 (q-to-q), memberi andil negatif terbesar, -3,95%,” pungkasnya.
Penulis: Intoniswan | Editor: Intoniswan | Adv Diskominfo Kaltim
Tag: Ekonomi Kaltim