SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Ada tiga lapangan usaha di Kalimantan Timur (Kaltim) yang terus meningkat siginifikan nilanya terhadap perekonomian Kaltim pada tahun 2023. Tiga lapangan usaha (LU) tersebut adalah Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor; Transportasi dan Pergudangan, dan Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum.
LU Perdagangan Besar dan Eceran merupakan lapangan usaha terbesar kelima dalam perekonomian Kaltim. Pada tahun 2023 lapangan usaha ini berkontribusi sebesar 53,18 triliun rupiah atau sekitar 6,30 persen.
“Lapangan usaha ini terdiri dari dua subkategori, yakni Subkategori Perdagangan Besar dan Eceran, Bukan Mobil dan Sepeda Motor dengan kontribusi sebesar 91,63 persen dan Subkategori Perdagangan Mobil, Sepeda Motor dan Reparasinya dengan kontribusi sebesar 8,37 persen,” ungkap Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim, DR. Yusniar Juliana, S.Si, MIDEC dalam laporan BPS tentang “Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Kalimantan Timur Menurut Lapangan Usaha 2019-2023” yang dipublis dan sudah bisa diakses publik sejak awal Bulan April 2024.
“Jika dilihat dari laju pertumbuhannya, pada tahun 2023 lapangan usaha ini tumbuh sebesar 6,85 persen, mengalami percepatan dibandingkan tahun 2022 yang tumbuh sebesar 6,79 persen,” imbuh Yusniar.
Kemudian, LU Transportasi dan Pergudangan terdiri dari enam subkategori, namun hanya lima subkategori yang saat ini ada di Provinsi Kaltim, yaitu Angkutan Darat; Angkutan Udara, Angkutan Laut, Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan serta Pergudangan dan Jasa Penunjang Angkutan; Pos dan Kurir Lapangan Usaha Angkutan Udara.
“Kontribusi lapangan usaha Transportasi dan Pergudangan terhadap PDRB Kaltim tahun 2023 sebesar 34,24 triliun rupiah atau sekitar 4,06 persen,” kata Yusniar lagi.
Subkategori Pergudangan dan Jasa Penunjang Angkutan, Pos dan Kurir masih menjadi kontributor terbesar, yaitu sebesar 35,24 persen, lalu diikuti Angkutan Udara sebesar 31,47 persen, Angkutan Laut sebesar 13,30 persen, Angkutan Darat sebesar 12,48 persen, dan Subkategori Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan sebesar 7,51 persen.
Menurut Yusniar, perkembangan laju pertumbuhan ekonomi lapangan usaha ini selama lima tahun terakhir berfluktuatif. Pada tahun 2019 lapangan usaha ini tumbuh sebesar 2,00 persen, lalu terkontrasi sebesar 6,58 persen di tahun 2020 akibat berkurangnya mobilitas masyarakat selama pandemi Covid-19.
“Kemudian lapangan usaha ini kembali tumbuh positif sebesar 2,91 persen di tahun 2021, lalu tumbuh sebesar 11,76 persen di tahun 2022 dan tumbuh sebesar 9,59 persen di tahun 2023,” paparnya.
Selanjutnya yang ketiga, LU Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum selama lima tahun terakhir memberikan kontribusi terhadap perekonomian Kaltim sekitar 0,8 hingga 1,1 persen setiap tahunnya.
BPS mencatat, pada tahun 2023, lapangan usaha ini berkontribusi sebesar 8,37 triliun rupiah atau sekitar 0,99 persen. Dari nilai tersebut, 86,83 persen merupakan kontribusi dari Subkategori Penyediaan Makan Minum dan 13,17 persen lainnya merupakan kontribusi dari Subkategori Penyediaan Akomodasi.
Jika dilihat laju pertumbuhannya, perkembangan lapangan usaha ini juga berfluktuasi. Pada tahun 2019 lapangan usaha ini tumbuh sebesar 6,37 persen, lalu terkontaksi sebesar 5,34 persen di tahun 2020 akibat pandemi Covid-19.
Sementara itu, pada tiga tahun selanjutnya lapangan usaha ini kembali tumbuh positif, yaitu tumbuh sebesar 2,07 persen di tahun 2021, lalu tumbuh sebesar 9,04 persen di tahun 2022 dan tumbuh sebesar 7,69 persen di tahun 2023.
Penulis: Intoniswan | Editor: Intoniswan
Tag: PDRB Kaltim