Investasi Asing di Kaltim Tahun 2024 Terbesar Masih di Pertambangan

Ilustrasi

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Realisasi PMA Realisasi PMA (Penanaman Modal Asing)  di Kalimantan Timur (Kaltim) tahun 2024 berdasarkan sektor usaha, subsektor Pertambangan mendapatkan tambahan realisasi investasi terbesar yaitu US$ 365,45 Juta (Rp 5,48 Triliun) atau sebesar 25,79% dari keseluruhan realisasi PMA sebesar US$ 1,41 Juta atau sebesar Rp21,25 triliun.

Subsektor lain yang juga memberikan kontribusi cukup besar untuk realisasi investasi adalah Tanaman Pangan, Perkebunan dan Peternakan yaitu sebesar US$ 280,63 Juta (Rp 4,20 Triliun) atau 19,80% dan subsektor Industri Logam Dasar, Barang Logam, Bukan Mesin dan Peralatan sebesar US$. 235,20 Juta (Rp 3,52 Triliun) atau 16,60%.

“Secara keseluruhan terdapat sekitar 19 subsektor usaha yang berkontribusi terhadap nilai realisasi investasi PMA pada tahun 2024,” kata Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kaltim, Fahmi Prima Laksana dalam keterangan tertulisnya.

Dari sisi penyerapan tenaga kerja, terdistribusi pada subsektor Tanaman Pangan, Perkebunan dan Peternakan yang menyerap tenaga kerja Indonesia paling banyak yaitu 5.372 orang atau 40,59% dari total jumlah tenaga kerja Indonesia yang terserap melalui tambahan realisasi investasi PMA.

“Pada subsektor ini juga menyerap tenaga kerja asing sebanyak 11 orang atau 6,04% dan dari seluruh tenaga kerja asing yang terserap,” ungkap Fahmi.

Selanjutnya subsektor Pertambangan menyerap tenaga kerja Indonesia sebanyak 3.462 orang atau 26,16% dan dari seluruh tenaga kerja asing yang terserap sebanyak 25 orang atau 13,74% tenaga kerja asing pada subsektor ini.

Sektor lain yang juga menyerap tenaga kerja Indonesia adalah subsektor Industri Makanan dengan serapan tenaga kerja Indonesia sebanyak 697 orang atau mencapai 6,27% dari total jumlah tenaga kerja Indonesia dan dari seluruh tenaga kerja asing yang terserap sebanyak 4 orang atau 2,20% tenaga kerja asing pada subsektor ini.

Investasi PMA Terbesar di Kutai Kartanegara

Pada bagian lain, Fahmi menerangkan, total realisasi PMA di kaltim pada Tahun 2024 mencapai US$ 1,41 Juta atau sebesar Rp 21,25 Triliun, dengan jumlah proyek sebanyak 3.018 yang ada di 10 Kabupaten/Kota.

“Kabupaten Kutai Kartanegara memberikan kontribusi paling siginifikan dengan nilai US$. 537,93 Juta atau sebesar Rp 8.06 Triliun (37,96% dari total realisasi PMA), terdiri atas 305 proyek,” paparnya.

Kota Balikpapan menjadi kontributor kedua yaitu mencapai US$ 293,57 Juta atau sebesar Rp 4,40 Triliun (20,72% dari total realisasi PMA), atas 1.265 proyek. Sedangkan Kabupaten Kutai Timur merupakan kontributor ketiga yaitu sebesar US$. 285,53 Juta atau sebesar Rp 4,28 Triliun (20,15%), atas 272 proyek. Persentase kontribusi Kabupaten/Kota lainnya berkisar 5,30% hingga 0,64%.

Kemudian, lanjut Fahmi, dari sisi penyerapan tenaga kerja Indonesia paling besar terdapat di Kabupaten Kutai Kartanegara yaitu sebanyak 6.081 orang dan tenaga kerja asing sebanyak 120 orang.

Selanjutnya, Kabupaten Kutai Timur dengan tenaga kerja Indonesia sebanyak 2.892 orang dan tenaga kerja asing sebanyak 12 orang, disusul Kota Balikpapan dengan tenaga kerja Indonesia sebanyak 1.070 orang dan tenaga kerja asing sebanyak 26 orang. 

Secara nasional, untuk PMA di Kaltim 2024 berada di urutan ke-14, setelah Provinsi Jawa Barat, Sulawesi Tengah, Jakarta, Maluku Utara, Banten, Jawa Timur, Kepulauan Riau, Jawa Tengah, Sumatera Selatan, Riau, Sumatera Utara, Bali dan Papua Tengah.

Penulis: Intoniswan | Editor: Intoniswan | Adv Diskominfo Kaltim

Tag: