SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Momen mengharukan pun terjadi ketika Gubernur Kaltim Dr. H. Isran Noor menyampaikan bahwa masih banyak masyarakat Kaltim belum mendapat perhatian, kesejahteraan dan kesetaraan dalam pembangunan.
Isran Noor tampak terbata-bata, menahan haru ketika mengucapkan kata-kata itu.
“Masih banyak masyarakat yang belum mendapat perhatian, kesejahteraan dan kesetaraan,” ucapnya di talk show RRI Samarinda, Silaturahmi Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltim di Plenary Hall Convention Hall, Samarinda, Rabu (20/9).
Dalam acara yang dipandu Margarahayu dari RRI Samarinda, dengan penuh emosi Gubernur meneriakan kalimat, “Aku cinta padamu rakyat Kaltim. I love you.”
“Periode lima tahun yang saya jalani dengan Wagub Hadi Mulyadi memang lebih banyak membangun SDM Kaltim yang berkualitas. Saya dan Wagub mempunyai obsesi membangun manusia Kaltim yang berkualitas dan mempunyai daya saing dalam mengejar ketertinggalan daerah ini,” papar Isran yang hari Rabu ini (20/9) berulang tahun.
Menjawab tentang keberadaan Ibu Kota Nusantara di Kaltim, Isran menyebutnya sebagai keberhasilan perjuangan dalam pembangunan Indonesia.
“Kalau dulu disebut pembangunan Indonesia itu ‘Jawa Sentris’ sekarang menjadi ‘Indonesia Sentris’. Pembangunan tidak hanya di Jawa, tapi di seluruh Indonesia, terutama Indonesia tengah dan timur yang kurang tersentuh pembangunan,” ucapnya yang akan meninggalkan jabatan gubernur Kaltim tanggal 1 Oktober depan.
Demi kepentingan nasional, Kaltim mengorbankan sebagian asetnya untuk pembangunan IKN. “Saya menyarankan jangan ada penolakan perpindahan ibu kota. Bahaya,” tandasnya.
Sementara itu, Wagub Hadi Mulyadi banyak menceritakan tentang perjuangan Gubernur Isran Noor dan dirinya agar Kaltim kesempatan IKN.
“Saya pernah tertidur ketika semobil dengan pak Joko Wi. Ketika semobil itu saya bercerita tentang Kaltim yang kondusif, tidak pernah mengalami konflik sosial seperti provinsi-provinsi lain di Kalimantan. Waktu itu kata pak Joko Wi, ‘apa yang disampaikan pak Wagub itu akan saya bawa ke rapat kabinet’, ” ungkap Hadi Mulyadi.
Tentang kekuatiran kebudayaan Kaltim akan terkepinggirkan di IKN dari salah satu tokoh Kaltim Suardi Amin, Hadi Mulyadi menjawab tidak mungkin terjadi. “Kebudayaan Kaltim di IKN justru akan menjadi kebudayaan nasional,” tegasnya menambahkan.
Penulis: Hamdani | Editor: Intoniswan
Tag: Isran Noor