Isran: Sudah Semakin Sedikit yang Menentang IKN Dipindah ke Kaltim

Gubernur Kaltim, H Isran Noor bersama mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta. (Foto Biro Adpim Setdaprov Kaltim)

 

YOGYAKARTA.NIAGA.ASIA – Saat ini sudah semakin sedikit orang-orang yang menentang pemindahan ibu kota negara RI keluar pulau Jawa.  Intinya semua harus legowo dan tidak boleh iri atau marah. Sebab dulu Jawa sentris, tapi pindahnya ibu kota negara keluar Jawa, yakni ke Kalimantan Timur, akan terwujud Indonesia sentris.

Gubernur Kaltim,  Dr H Isran Noor mengatakan ditu saat didaulat memberikan kuliah umum bagi mahasiswa mahasiswi Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) dan beberapa perguruan tinggi di Yogyakarta, khususnya jenjang pascasarjana (S2 dan S3), usai melakukan penandatanganan nota kesepakatan (MoU) antara Pemerintah Provinsi Kaltim dengan UNY, Selasa (23/5/2023)

Sebagaimana dilaporkan lama resmi Pemprov Kaltim, kaltimprov.go.id, kuliah umum juga dihadiri Direktur Sekolah Pascasarjana UNY Profesor Anik Ghufron, Staf Ahli Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Dr Nurdin, serta TGUP3 Kaltim.

Gubernur Isran Noor menyampaikan materi terkait Ibu Kota Nusantara (IKN) – Kalimantan Timur bertema “Menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) Unggul Untuk Kejayaan Ibu Kota Negara”.

Dalam kuliah umum yang dimoderatori Wakil Direktur Sekolah Pascasarjana UNY Dr Slamet Suyanto itu Gubernur Isran Noor mengupas lengkap sejarah awal rencana hingga proses pemindahan ibu kota negara oleh tiga presiden RI (Presiden Soekarno, Presiden Soeharto dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono), hingga diwujudkan era kepemimpinan Presiden Joko Widodo dan Kaltim menjadi pilihannya.

Selain itu, diuraikan bagaimana desain IKN yang menjadi ikon dan masa depan bangsa Indonesia, bahkan bangsa-bangsa di dunia, terutama dalam kawasan IKN yang berwawasan lingkungan.

Seperti berbagai pola disematkan untuk IKN yang dibangun dengan desain sustainable city, sponge city, modern city juga environmental city. 

“Bahkan forest city, bukan city forest ya, tapi forest city atau kota dalam hutan. Dan ini akan kita wujudkan,” tegasnya.

Isran yang juga Ketua Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia ini pun bersyukur sebab, dengan pemindahan IKN, selain terjadi pemerataan pembangunan infrastruktur, juga akan tumbuh sentra-sentra ekonomi baru untuk menopang bangsa.

“Jadi ini bukan untuk kepentingan Kaltim atau Kalimantan, tapi rakyat dan bangsa Indonesia,” tandasnya.

Penulis: Intoniswan | Editor: Intoniswan | ADV Diskominfo Kaltim

Tag: