
SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Wajah Teras Samarinda yang kini tampil lebih rapi, modern dan bersih terus menarik perhatian berbagai kalangan untuk berkunjung ke ruang publik ini, terlebih di masa libur Lebaran.
Namun di balik antusias masyarakat, masih ada sejumlah catatan terkait kenyamanan fasilitas umum, salah satunya soal parkir dan penerangan di taman yang pembangunannya menelan APBD Samarinda Rp36 miliar ini.
Vita, warga dari kawasan Kecamatan Sungai Pinang, mengaku baru pertama kali kembali mengunjungi Teras Samarinda setelah sekian lama tidak kemari.
Meski terkesan dengan penataan kawasan ini setelah dilakukannya revitalisasi oleh Wali Kota Andi Harun, ia mengeluhkan soal lokasi parkir yang terlalu jauh dan jalan dari tempat parkir ke taman tidak nyaman, sempit, tidak rata.
“Parkirnya itu jauh. Biasanya kan di pinggir jalan aja, sekarang agak repot. Pertama juga harus pakai E-money, jadi agak kesulitan,” ujarnya, Minggu (6/4).

Ia menambahkan, saat pertama kali Teras Samarinda dibuka pasca-penataan ulang, kawasan itu sangat padat hingga kendaraan pengunjung harus parkir jauh, bahkan hingga ke sekitar kantor Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) maupun minimarket terdekat.
“Itu alasan nggak pernah ke sini. Tadi juga bingung mau parkir di mana. Baru sekarang nyoba ke sini, jadi kita lihat-lihat dulu deh,” katanya.
Vita mengaku tak sempat berfoto-foto di lokasi karena lelah setelah berjalan cukup jauh dari tempat parkir.
“Enggak sempat foto, capek duluan. Luas banget kan, biasanya cuma duduk-duduk aja di pinggir. Tapi memang keren sih setelah direvitalisasi oleh pak Andi Harun, keluhan saya cuma parkir saja,” tuturnya.
Meski mengakui tidak kapok datang kembali, ia menyebut akses parkir yang jauh menjadi kendala utama yang perlu dibenahi. Selain itu, kondisi fasilitas seperti lampu-lampu di area tangga juga menjadi sorotannya.
“Itu lampu-lampu tangga kayaknya baru ya, belum ada setahun kan. Tapi sepertinya sudah banyak yang lepas. Sayang banget sih,” keluhnya.
Ia juga menyoroti pentingnya kesadaran kolektif dari pengunjung untuk ikut menjaga kebersihan dan keutuhan fasilitas umum.
“Sadar diri saja, ini kan tempat umum ya, jadi harus sama-sama jaga. Jangan dirusak-rusak, terutama yang di sekitar tangga itu,” tambahnya.
Keluhan seperti yang disampaikan oleh Vita menjadi masukan penting bagi pengelola dan Pemerintah Kota Samarinda agar keindahan serta keteraturan Teras Samarinda kedepan harus diimbangi dengan kemudahan akses serta perawatan fasilitas yang memadai.
Penulis: Lydia Apriliani | Editor: Intoniswan
Tag: Taman KotaTeras Samarinda