Jalan Nasional di Kaltim Masih Rusak karena Gubernur Kurang Loby ke Menteri PUPR

Anggota DPR RI dari Dapil Kaltim, H Rudy Mas’ud. (Foto Intoniswan/Niaga.Asia)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Jalan nasional atau jalan negara di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) baik dari Tenggarong ke Melak dan Ujuh Bilang, maupun dari Samarinda ke Bontang, Sangatta, dan Tanjung Redeb kondisinya masih rusak hingga kini, karena gubernur kurang loby, kurang membangun komunikasi, tidak membangun konektivitas dengan menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat PUPR).

Demikian dikatakan anggota DPR RI dari Dapil Kaltim, H Rudy Mas’ud dan Ketua DPD Partai Golkar Kaltim menjawab pertanyaan wartawan dalam acara  silaturahmi lebaran Idul Fitri 1445 Hijriah dan bincang-bincang soal isu pencalonannya di Pilgub Kaltim 2024  di komplek galangan kapal PT Barokah Perkasa Grup di Pulau Atas, Sambutan, Samarinda, Jum’at, (12/4/2024).

Menurut Rudy Mas’ud,  masalah jalan negara di Kaltim  yang rusak berkepanjangan sejak 15 tahun lalu, bisa jadi karena tidak pernah dilaporkan langsung oleh guberbur ke menteri PUPR, sehingga menteri PUPR tidak pernah mendengar langsung kondisi jalan negara di Kaltim.

“Mengapa gubernur tidak melaporkan langsung ke menteri, bisa jadi karena faktor gengsi, tidak punya kemampuan meloby, atau bisa pula karena tak pernah membangun konektivitas dengan menteri PUPR,” ucap Rudy yang alumni Fakultas Ekonomi Unmul ini.

Gubernur yang statusnya juga wakil pemerintah pusat di daerah, kata Rudy, tidak seharusnya gengsi membicarakan kepentingan masyarakat Kaltim, termasuk jalan negara yang rusak  dengan presiden maupun dengan menteri PUPR.

“Saya sudah lihat sendiri kondisi jalan negara di Kaltim, termasuk yang ke Melak (Kutai Barat) maupun yang Sangatta hingga Tanjung Redeb, memang rusak,” ungkapnya.

Dijelaskan Rudy, apabila masalah jalan negara di Kaltim yang tak pernah tuntas perbaikannya, disampaikan langsung oleh gubernur  sebelum-sebelumnya ke menteri PUPR, sudah lama rakyat Kaltim bisa menikmati jalan yang kondisinya bagus dan nyaman dilalui.

Kaltim ini menyumbang devisa ke negara Rp600 triliun setiap tahun, jadi wajar saja gubenur minta kompensasi ke pemerintah, seluruh jalan negara di Kaltim diperbaiki sampai dalam status mantap, bukan perbaikan tambal sulam.

“Apabila Allah mengizinkan dan rakyat Kaltim memilih saya jadi gubernur Kaltim yang akan datang, saya akan melakukan hal-hal yang saya sebutkan di atas. Biar saya pejabat gubernur, saya tidak akan gengsi datang ke menteri PUPR, memohon, minta tolong agar  jalan negara di Kaltim dibikin mulus menggunakan dana dari APBN,” ucap Rudy Mas’ud yang selama silaturrahmi dengan wartawan didampingi istrinya, Hj Syarifah Suraidah.

Penulis: Intoniswan | Editor: Intoniswan  

Tag: