SAMARINDA.NIAGA.ASIA — Salah satu program Rumah Zakat di bidang kesehatan adalah layanan ambulan gratis bagi masyarakat dhuafa yang membutuhkan. Setiap hari, Rumah Zakat memberikan layanan pengantaran dan penjemputan pasien dari rumah ke rumah sakit atau sebaliknya.
Salah satu pesien rutin yang sudah hampir dua tahun ini menggunakan layanan ambulan Rumah Zakat adalah Mukadir, 54 tahun, yang rutin diantar jemput ke rumah sakit untuk melakukan terapi dua kali dalam sepekan.
Mukadir sebelumnya bekerja sebagai penjual kelapa keliling, yang dia beli dari pemilik pohon kelapa, dengan cara memanjat dan memetik sendiri kelapa dari pohonnya.
Musibah tidak dapat ditebak. Mukadir terjatuh saat memanjat kelapa, sehingga mengalami patah tulang. Hingga hari ini, dia masih harus rutin melakukan perawatan dengan terapi.
Praktis, Mukadir tidak bisa lagi bekerja mencari nafkah. Kini sang istri, Jamilah, sebagai pencari nafkah, bekerja untuk membantu bersih-bersih rumah tetangganya ketika dibutuhkan.
Selebihnya, dia banyak dibantu para tetangga untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari. Rumah yang dia sewa pun sudah digratiskan oleh pemilik rumah, karena memang kondisinya tidak bisa lagi membayar sewa rumah.
“Awalnya setiap kali ingin berobat ke rumah sakit, harus sewa mobil pikap. Meskipun bayarnya tidak seberapa, tetapi bagi Pak Mukadir itu tetaplah mahal. Karena, untuk kehidupan sehari-hari saja sudah sulit,” kata Mega Folandiana, Branch Manager Rumah Zakat Samarinda, dikutip niaga.asia melalui keterangan tertulis, Selasa 7 Mei 2024.
Jamilah sangat bersyukur dan senang dengan adanya layanan ambulan gratis dari Rumah Zakat. Dengan begitu, dia tidak perlu membayar ketika tiba jadwal terapi ke rumah sakit.
“Dulu sempat terhenti terapi karena tidak ada uang untuk sewa mobil,” ujar Mega Folandiana.
Dari penuturannya Jamilah, lanjut Mega, tidak akan mungkin bisa membawa suaminya terapi kembali jika tidak ada bantuan antaran ambulan dari Rumah Zakat.
Mukadir tinggal di Desa Karang Tunggal Blok B RT 07, Dusun Rejo Sari, Kecamatan Tenggarong Seberang. Dia rutin menjalani terapi ke RSUD Abdul Wahab Syahranie di Samarinda, dua kali dalam sepekan. Jarak dari rumahnya ke RS Abdul Wahab Syachranie sekira 15 kilometer.
“Terima kasih donatur Rumah Zakat. Sangat senang dengan pelayanan ambulan ini. Kami sering sekali pakai ambulan jam 7 sudah dijemput. Semoga berkah semuanya,” kata Jamilah.
Sumber: Rumah Zakat Samarinda | Editor: Saud Rosadi
Tag: Kutai KartanegaraRumah ZakatSamarindaSosial