Jangan Ada Budaya Masyarakat yang Tertinggal dalam Pembangunan IKN

 

Titik Nol IKN Nusantara. (Foto HO/NET)

JAKARTA.NIAGA.ASIA – Dalam proses pembangunan Ibu Kota Negera (IKN) Nusantara, terutama dalam ihwal pembangunan kebudayaan, jangan sampai ada masyarakat yang merasa ditinggalkan. Kalau ihwal itu terjadi niscaya akan terjadi lagi seperti Jakarta, di mana masyarakat dan budaya Betawi dikepinggirkan.

Demikian Deputi Bidang Koordinasi Revolusi Mental, Pemajuan Kebudayaan dan Prestasi Olahraga Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Didik Suhardi, Phd., ketika membuka rapat koordinasi Finalisasi Persiapan Pelaksanaan Festival Harmoni Budaya Nusantara (FHBN) tahun 2023,  melalui zoom meeting, bersama panitia FHBN dan OPD terkait 10 kabupaten/kota se Kaltim, Selasa (4/7).

“Pembangunan berbasis lingkungan dan kebudayaan IKN yang berlatar lingkungan dan budaya masyarakat setempat merupakan hasil pembelajaran penting dari persoalan yang ada di Jakarta ketika menjadi ibukota. Jangan sampai terjadi di IKN Nusantara,” tandas Didik Suhardi.

FHBN dalam konteks itu, katanya menjadi sangat penting.

“Lantaran festival itu  merupakan upaya praktik baik dalam melindungi, mengembangkan, memanfaatkan dan membina keanekaragaman budaya Indonesia di Kalimantan Timur dan menyongsong IKN Nusantara,”  tandas Didik Suhardi yang di dalam kepanitiaan berposisi sebagai anggota tim pengarah.

Kepada panitia dan para pihak yang terlibat di FHBN itu, Didik Suhardi mengharapkan agar terus meningkatkan koordinasi, terutama dengan Pemprov Kaltim dan Pemkab/Pemkot se Kaltim.

“Supaya FHBN dapat berlangsung sesuai dengan harapan,” lanjutnya.

Sementara itu, dalam rapat disampaikan sejumlah masukan yang dari kementerian terkait, Disdikbud Kaltim, Pemkab Kukar, Pemkot Bontang dan lainnya. Di antaranya belum adanya logo FHBN, jadwal yang sebagian berubah, pembiayaan untuk pelaksanaan puncak acara di PPU sehingga upaya membungkus kalender event yang ada di Kabupaten/Kota menjadi kemasan yang bukan sekadar tempelan FHBN.

Seperti penah diberitakan Niaga.Asia, FHBN ini kegiatan yang digagas Kemenko PMK yang berlangsung dari Juli hingga September 2023. Puncak acara direncanakan di PPU, sebelumnya dibuka pada saat berlangsungnya TIFAF di Tenggarong, Juli ini.

Penulis: Hamdani | Editor: Intoniswan

Tag: