SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Dalam rangka mendukung Nataru Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Kaltim menyediakan uang layak edar (ULE) sebesar Rp2,7 triliun di wilayah kerja Kaltim, atau meningkat 8% dibandingkan tahun 2023 sebesar Rp.2,5 triliun.
“Kenaikan jumlah ULE juga mempertimbangkan jumlah Realisasi belanja APBD, penarikan oleh HIMBARA (Himpunan Bank Negara) guna pembayaran dana sosial, uang ganti rugi dan dana desa, serta kebutuhan uang di masyarakat selama periode natal dan tahun baru,” kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kaltim, Budi Widihartanto dalam keterangan tertulisnya, Senin (23/12/2024).
Selain itu, dalam rangka mendukung HBKN Nataru, lanjut Budi, BI telah menyelenggarakan kegiatan khusus Semarak Rupiah di Hari Natal Penuh Damai (SERUNAI) yaitu Penukaran Uang melalui Layanan Kegiatan Kas Keliling pada tanggal 15 – 16 Desember 2024 di 2 titik Rumah Ibadah yakni di GPIB Jemaat Immanuel dan Gereja Katedral Santa Maria.
Selain di Rumah Ibadah kegiatan penukaran juga dilakukan di SMAK Santo Fransiskus Assisi Samarinda disertai dengan kegiatan edukasi CBP kepada para siswa dan siswi Sekolah.
“Dalam kegiatan tersebut BI Kaltim menyediakan modal kerja sebesar Rp.2.247.175.000,00 dengan sistem paket penukaran ataupun melalui penukaran langsung (Go Show),” katanya.
Adapun informasi terkait layanan penukaran uang, Layanan penukaran Kantor Perwakilan BI Kaltim untuk masyarakat umum melalui (https://pintar.bi.go.id) telah ditutup sementara dan akan dibuka kembali pada Januari 2025.
Untuk masyarakat yang ingin melakukan penukaran uang, penukaran tetap berjalan melalui perbankan di Kalimantan Timur mengikuti waktu kegiatan operasional dan kebijakan masing-masing perbankan.
Budi mengingatkan, agar terhindar dari uang palsu, BI menghimbau masyarakat untuk selalu waspada khususnya selama periode Hari Raya dan Tahun Baru ketika kebutuhan uang tunai meningkat.
Untuk itu, masyarakat diajak untuk mengenali keaslian Rupiah melalui gerakan 3D yaitu Dilihat, Diraba, Diterawang serta selalu tukarkan uang anda di lokasi resmi agar terhindar dari peredaran uang palsu.
Selanjutnya, Bank Indonesia juga terus mengedukasi masyarakat untuk Cinta, Bangga, dan Paham (CBP) Rupiah. Cinta Rupiah dengan merawat uang sebaik mungkin, Bangga Rupiah sebagai simbol kedaulatan negara serta Paham Rupiah dalam konteks menggunakan Rupiah untuk bertransaksi secara bijak.
“Mari bersama kita jaga kepercayaan terhadap Rupiah sebagai simbol kedaulatan negara,” kata Budi.
Penulis: Intoniswan | Editor: Intoniswan
Tag: BI KaltimNataru