Jelang Ramadhan, Harga Bahan Pokok di Pasar Nunukan Normal

Petugas DKUMKMPP Nunukan kontrol harga dan stok bahan pokok di pasar tradisional Inhutani Nunukan. (Foto Budi Anshori/Niaga.Asia)

NUNUKAN.NIAGA.ASIA – Jelang bulan puasa atau Ramadhan tahun 2023, harga kebutuhan bahan pokok di sejumlah pasar tradisional Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, msih normal, belum terlihat adanya lonjakan harga.

“Kita sudah pantau, masih normal, tidak ada lonjakan harga bahan pokok,” kata  kata Fungsional Tenaga Ahli Perdagangan Dalam Negeri, Dinas, Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan (DKUMKMPP) Nunukan, Abdul Rahman pada Niaga. Asia, Minggu (26/02/2023).

Normalnya harga kebutuhan pokok dikarenakan distribusi dari Sulawesi Selatan ke agen-agen di Nunukan, yang diangkut menggunakan kapal laut cukup lancar dengan estimasi 2 kali dalam satu minggu.

Kondisi ini diharapkan tetap bertahan hingga satu bulan kedepan memasuki bulan puasa, dimana kebutuhan barang biasanya akan meningkat cukup tinggi, terutama sayuran, telur, beras dan bumbu-bumbu dapur.

“Kalau terjadi peningkatan pembelian hal biasa di bulan puasa, selama stok barang tersedia, pasti harga normal,” sebutnya.

Stok barang yang cukup mengkhawatirkan hanya pada beras, karena pedagang tidak berani mendatangkan dalam jumlah besar. Perubahan harga beras tiap minggu di Sulawesi Selatan membuat agen-agen di Nunukan memilih bermain aman.

Harga beras medium di pasar tradisional di jual Rp 12 ribu/liter sedangkan beras premium sekitar Rp 14 ribu/liter, harga dipasaran ini masih tergolong normal meski mengalami kenaikan Rp 1.000/liter.

“Harga beras di Sulawesi naik sejak inflasi, jadi mau tidak mau harga di Nunukan ikut naik,” sebutnya.

Sementara, harga-harga kebutuhan lainnya seperti telur ayam mengalami penurunan dari Rp 53.000/piring turun jadi Rp 50.000, begitu pula tepung terigu dari semula Rp 13.000 turun Rp 12.000. sedangkan bawang merah dari harga Rp 40.000/kilogram turun jadi Rp 30.000/kilogram.

Penurunan harga terjadi pula pada bawang putih dari semula Rp 30.000/kilogram turun menjadi Rp 28.000, adapun harga cabai rawit masih bertahan di harga Rp 50.000 – Rp 55.000 / kilogram.

“Harga – harga turun ini karena kapal pengangkut barang lancar datang ke Nunukan,” tambahnya.

Kewajaran harga bahan pokok di pasar ini diharapkan terus bertahan hingga bulan puasa dan lebaran Idul Fitri nanti, terutama pada stok beras dan telur ayam yang jumlah pembelian tiap harinya cukup tinggi.

Khusus gula dan minyak goreng, stok kedua barang ini bisa dikatakan aman karena sebagian barang didatangkan dari Malaysia. Harga gula pasir Malaysia dijual dengan Rp 14.000/kilogram dan minyak goreng Rp 19.000/liter.

“Stok gula dan minyak goreng lokal terbatas, jadi pedagang mendatangkan dari produk Malaysia,” tuturnya.

Penulis: Budi Anshori | Editor: Intoniswan 

Tag: