
SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Salah satu jemaat gereja Protestan di Kota Samarinda baru-baru ini mengeluhkan kebijakan baru yang melarang mereka parkir di belakang Rumah Jabatan Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) atau Pendopo Odah Etam.
Keluhan ini muncul karena selama lebih dari 50 tahun, area tersebut digunakan sebagai lahan parkir saat ibadah Minggu bagi para jemaat GPIB Jemaat Immanuel jalan Jenderal Sudirman Samarinda.
Keluhan itu pertama kali mencuat melalui unggahan media sosial di platform Facebook. Seorang pengguna bernama Zee Angelica merasa kecewa dan menulis bahwa jemaat kini hanya diperbolehkan parkir di depan kantor KADIN.
“TERIMAKASIH gubernur new .. peraturan new gak boleh lagi warga gereja hari minggu parkir dibelakang lamin (belakang rumah pemerintah gubernur) selain hall.gub krn hall gereja full cm boleh parkir depan kantor kadin,” tulisnya.
Aturan baru ini membuat jemaat kesulitan, padahal sebelumnya mereka sudah terbiasa parkir di belakang Lamin. Ia juga menegaskan bahwa gereja tidak menggunakan lahan parkir tersebut secara sembarangan.
“setelah 50th lebih the best mmg mantan gub.seblmnya pahalanya tumpeh² smpe tutup usia. oiaa jgn bilang asal parkir yaa ,gereja sewa tempat parkir lo,” tambahnya.
Respons Wakil Gubernur Kaltim
Menanggapi keluhan tersebut, Wakil Gubernur Seno Aji, menyatakan bahwa dirinya belum mengetahui adanya aturan yang melarang jemaat gereja parkir di belakang Lamin. Ia memastikan akan mengecek kebenaran informasi tersebut kepada pihak terkait.
“Saya belum tahu kalau ini. Enggak, enggak ada ya, enggak ada. Saya belum tahu. Nanti akan saya cek di kegubernuran,” kata Seno Aji pada Niaga.Asia, saat dimintai klarifikasi, Sabtu (8/3).
Ia juga menegaskan bahwa seharusnya tidak ada larangan bagi jemaat gereja untuk parkir di lokasi tersebut, mengingat mereka hanya menggunakan area tersebut seminggu sekali untuk ibadah.
“Seharusnya tidak lah. Karena mereka kan beribadah ya juga cuma sekali, Minggu pagi saja, kemudian habis itu bubar. Nanti kita akan lihat. Seharusnya tidak ada, karena kita menjunjung tinggi toleransi,” tambahnya.
Penulis: Lydia Apriliani | Editor: Intoniswan
Tag: Parkir