Jurnalis Meksiko Ditemukan Tewas Terbunuh

Pihak berwenang menemukan mayat Luis Martín Sánchez di dekat kota Tepic pada hari Sabtu 8 Juli 2023 (REUTERS)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA — Jenazah koresponden salah satu surat kabar terkemuka Meksiko ditemukan di negara bagian barat Nayarit, beberapa hari setelah dia dilaporkan hilang.

Dilansir BBC hari Minggu 9 Juli 2023, jenazah itu adalah Luis Martín Sánchez Íñiguez, 59 tahun, yang bekerja untuk La Jornada dan hilang sejak Rabu 5 Juli 2023.

Kematiannya dicurigai sebagai pembunuhan yang terkait dengan pekerjaannya, di salah satu negara paling berbahaya bagi jurnalis.

Sánchez adalah satu dari tiga jurnalis yang diculik di negara bagian itu dalam beberapa hari terakhir.

Jenazahnya ditemukan pada Sabtu di desa El Ahuacate dekat kota Tepic, kata kantor kejaksaan umum,sehari setelah istrinya mengajukan laporan orang hilang.

Dua pesan dilampirkan di dadanya, tetapi pihak berwenang belum mengungkapkan isi dari pesan itu. Diperkirakan Sánchez terbunuh antara 24 dan 48 jam sebelum jasadnya ditemukan.

Hilangnya dia terjadi sehari setelah seorang guru dan juga mantan reporter hilang dalam perjalanan ke tempat kerja. Keberadaan pria bernama Osiris itu masih belum diketahui.

Orang ketiga yang hilang adalah seorang pria bernama Jonathan, yang menurut pihak berwenang diculik pada hari Jumat 7 Juli 2023 tetapi kemudian ditemukan hidup dan “dalam keadaan sehat”.

Kematian Sánchez telah memicu kemarahan baik di Meksiko maupun dunia internasional. Komisi Meksiko untuk Pertahanan dan Promosi Hak Asasi Manusia telah meminta pihak berwenang untuk mengklarifikasi apa yang terjadi.

“Kami menuntut keadilan bagi jurnalis Meksiko!” kelompok itu menulis di media sosial.

Komite Perlindungan Wartawan cabang Amerika termasuk di antara kelompok hak asasi lainnya yang juga mengutuk pembunuhan itu.

Sánchez bukan jurnalis pertama yang menjadi sasaran di Meksiko tahun ini.

José Ramiro Araujo, seorang fotografer berita, tewas di negara bagian utara Baja California pada Februari. La Jornada mengatakan setidaknya empat orang lainnya juga telah dibunuh.

Organisasi kebebasan pers secara konsisten menempatkan Meksiko sebagai salah satu negara paling berbahaya bagi jurnalis untuk bekerja.

Banyak dari mereka yang menjadi sasaran korupsi terselubung atau kartel narkoba yang kuat dan juru kampanye mengatakan pembunuhan itu jarang diselidiki sepenuhnya oleh aparat berwenang.

Hampir 150 jurnalis telah dibunuh di sana sejak tahun 2000, menurut kelompok advokasi internasional Reporters Without Borders.

Sumber : BBC | Editor : Saud Rosadi

Tag: