Kabel Disambar Petir, Listrik Nunukan Padam Bergilir

Perbaikan kabel listrik tegangan menengah di Sei Mengkadu setelah putus disambar petir (foto : Istimewa/Niaga.Asia)

NUNUKAN.NIAGA.ASIA– Hujan disertai angin kencang dan petir menyebabkan kabel listrik Tegangan Menengah (TM) di Sei Mengkadu, Kecamatan Nunukan Selatan, putus. Akibatnya, suplai listrik ke pelanggan terganggu

Manager Unit Layanan Pelanggan Nunukan (ULP) PT PLN (persero) Nunukanz Feri Kurniawan mengatakan, Minggu malam sekitar pukul 21:00 Wita hingga pagi hari tim teknisi menyebar mencari penyebab sebagian listrik pelanggan padam.

“Malam itu belum ditemukan gangguannya, selepas waktu sholat subuh dilanjutkan mencari kerusakan dan ditemukan di sekitar Sei Mengkadu” kata Ferry pada Niaga.Asia, Selasa (29/08/2023).

Perbaikan kabel di Sei Mengkadu mengalami kendala lantaran kabel listrik tersebut melintasi rawa-rawa dan sungai kecil.

Tim teknisi ULP PLN Nunukan kembali menjadwalkan ulang perbaikan jaringan kabel listrik pada Senin pagi hingga pekerjaan diselesaikan sore harinya yang diikuti dengan penormalan jaringan listrik ke pelanggan.

Seperti biasa, pemadaman ditujukan dulu ke pelanggan besar yang memiliki mesin genset. “Jika masih kurang dilanjutkan ke opsi terakhir pelanggan umum,” sebutnya.

Selain persoalan putusnya kabel tegangan menengah, di waktu bersamaan terjadi penghentian suplai listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Gas (PLTMG) yang berada di Sebaung ikut disambar petir.

PLTMG Sebaung memiliki 5 unit mesin dengan daya listrik sekitar 3,2 megawatt (MW) tidak beroperasi sejak Minggu dan baru Senin malam kembali normal mengirimkan daya listrik ke PLN Nunukan.

“Sampai pagi tadi sudah 4 unit mesin PLTMG normal mengirimkan listrik. Mudah-mudahan nanti siang bisa normal semua,” ujarnya.

Ferry menuturkan, cuaca ekstrim menjadi penyebab utama gangguan listrik di wilayah pulau Nunukan dan Sebatik.

Pemadaman listrik juga tidak lepas dari tidak adanya mesin cadangan sebagai pengganti apabila terjadi kerusakan.

Kemampuan suplai listrik yang dihasilkan PLN Nunukan sekitar 16 MW, besaran ini serupa dengan kebutuhan beban puncak malam hari mencapai 16 MW, sehingga ketika satu mesin gangguan, maka dipastikan ada pemadaman.

“Mesin PLN sangat ngepres dengan kebutuhan daya puncak, ketika ada 1 mesin keluar atau rusak, terjadilah pemadaman,” ucapnya.

Kritisnya kemampuan daya listrik PLN Nunukan telah disampaikan ke pimpinan PLN Kaltara dan PLN Pusat dengan harapan ada penambahan mesin untuk memenuhi kebutuhan penerangan di wilayah perbatasan Indonesia.

Usulan penambahan mesin ini sebagai tindak lanjut oleh PLN Nunukan terhadap permintaan dari Pemerintah Nunukan, dengan perencanaan 4 MW untuk PLTMG Sebaung dan 2 MW untuk PLTD Sei Bilal Nunukan.

“Permohonan pemasangan listrik baru tetap dilayani, makanya kita berharap diikuti dengan penambahan mesin baru,” katanya.

Penulis : Budi Anshori | Editor : Intoniswan