BALIKPAPAN.NIAGA.ASIA – Kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Kota Balikpapan menggelar aksi demonstrasi di depan Balai Kota, Rabu (15/3) sore. Mereka mempertanyakan keseriusan Pemkot Balikpapan dalam penanganan persoalan banjir yang tak kunjung tuntas.
“Kami datang hari ini untuk menjadi alarm dan pengingat bahwa masih ada persoalan banjir yang belum terselesaikan. Kami pertanyakan keseriusan Pemkot. Tadi malam banyak banjir di sejumlah titik dan banyak masyarakat yang terdampak,” kata Ketua Umum HMI Cabang Balikpapan, Rafsyan Hassan.
Persoalan banjir menahun ini, lanjut Rafsyan Hassan, menimbulkan banyak pertanyaan. Bagaimana tidak, beberapa proyek terkait dengan pengendalian banjir yang telah selesai pengerjaannya justru tak membawa dampak sedikitpun.
“Di depan Pasar Segar misalnya dan proyek-proyek drainase lainnya yang sudah selesai pengerjaannya, tapi sampai saat ini belum terlihat atau muncul hilal bahwa masalah banjir di Balikpapan tuntas,” ungkapnya.
Proyek DAS Ampal yang kunjung selesai juga dipertanyakan. Mereka menilai pemerintah tidak tegas dalam mengambil keputusan, padahal progres pengerjaan proyek pengendalian banjir itu tidak sesuai target dan bahkan jauh dari target yang ditentukan.
Diketahui proyek ini sudah dikerjakan sejak 6 bulan lalu, namun progresnya baru mencapai 21 persen hingga Maret 2023 ini. Masyarakat termasuk pelaku usaha di sekitar lokasi proyek ikut terdampak karena akses tak kunjung dibuka.
“Kami minta kepada Wali Kota Balikpapan jangan hanya mengucapkan kata sabar, yang kami mau adalah pernyataan tegas bahwa proyek DAS Ampal ini bagaimana targetnya dan konsekuensinya bagaimana. Kami mau tahu bagaimana sebenarnya proses DAS Ampal ini,” pungkasnya.
Penulis: Heri | Editor: Intoniswan
Tag: HMI