
BALI.NIAGA.ASIA – Meski bukan penghasil pangan, Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) dapat mengendalikan inflasi melalui menjaga dan menjamin ketersediaan pasokan kebutuhan pangan, keterjangkauan harga, distribusi pangan serta melakukan kerja sama dan komunikasi yang efektif.
Hal itu dijelaskan Sekda Kaltim, Sri Wahyuni di RBXperience 2023 yang dilaksanakan Kedeputian Bidang Reformasi Birokrasi, Akuntabilitas Aparatur dan Pengawasan Kementerian PANRB di Bali Nusa Dua Convention Center 1 Kawasan Terpadu ITDC NW/1, Nusa Dua-Bali, Selasa (5/12/2023), dikutip dari lama kaltimprov.go.id.
Sekda memberikan berbagai pengalaman tentang pengendalian inflasi. Provinsi Kaltim merupakan bukan penghasil komoditas untuk kebutuhan pokok, dimana 40 persen bahan pangan didatangkan dari luar Kaltim.
Di Kaltim penyumbang inflasi adalah cabai dan beras. Kemudian komponen lainnya adalah angkutan udara, perhiasan emas juga menjadi bagian. Kemudian ada peningkatan daya beli, perekonomian masyarakat Kaltim semakin membaik, ditambah dengan momentum pembangunan IKN.
“Karena permintaan tinggi, tentu supply-nya juga harus tersedia dengan baik dan itu menjadi tantangan kita di Kaltim saat ini,” terangnya.
Sri Wahyuni juga memaparkan upaya-upaya untuk penguatan ketahanan pangan ada lima hal yang menjadi rencana aksi dalam pengendalian inflasi yaitu terkait dengan perencanaan anggaran, peningkatan SDM, IT, inovasi dan juga pengawasan.
“Melalui SK Gubernur kita sudah menetapkan peta jalan pengendalian inflasi daerah tahun 2022-2024. Isi dari peta jalan ini ada strategi untuk pengendalian inflasi yang berada di bawah 4 pilar, yaitu ketersediaan pasokan pangan, keterjangkuan harga, distribusi pasokan pangan dan komunikasi efektif,” tandasnya.
RBXperience 2023 yang dilaksanakan Kedeputian Bidang Reformasi Birokrasi (RB), Akuntabilitas Aparatur dan Pengawasan Kementerian PANRB menggelar enam kelas coaching clinic. Salah satunya adalah penguatan RB tematik pengendalian inflasi.
Pada coching clinic ini, Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kaltim Sri Wahyuni didaulat menjadi narasumber. Sekda Sri memberikan materi terkait upaya yang telah dilakukan Pemprov Kaltim dalam menekan inflasi di daerah.
Coaching Clinic Penguatan RB Tematik Pengendalian Inflasi ini dimoderatori Andi Rahadian dari Kementerian PANRB, menghadirkan Inspektur II, Inspektorat Kementerian Dalam Negeri Ucok Abdul Rauf Damenta.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Tabalong Provinsi Kalsel Norzain akhmad Yani juga memaparkan berbagai pengalaman kegiatan tim pengendalian inflasi daerahnya.
Coaching clinic juga dirangkai dengan sesi tanya jawab.
Penulis: Intoniswan | Editor: Intoniswan
Tag: Inflasi