Kaltim Upayakan Angka Stunting Turun Melalui PMT dan Gemar Makan Ikan

Kabid Perikanan Budidaya dan Penguatan Daya Saing Produk Perikanan DKP Kaltim Irma Listiawati. (niaga.asia /Nur Asih Damayanti)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA — Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kaltim menyusun berbagai program penurunan stunting yang inovatif tahun 2024. Program ini mencakup pemberian makanan tambahan (PMT) bagi anak sekolah, serta Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan). Kedua program itu bertujuan untuk meningkatkan gizi, sekaligus menurunkan angka stunting di Kaltim.

Kepala Bidang Perikanan Budidaya dan Penguatan Daya Saing Produk Perikanan DKP Kaltim Irma Listiawati menjelaskan, dua program besar percepatan penurunan stunting dari DKP Kaltim ini, akan dilaksanakan di dua kota besar, Balikpapan dan Samarinda. Menyusul berikutnya di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), serta Kutai Kartanegara (Kukar).

“Program penurunan atau percepatan penurunan stunting di Kaltim, kami ada program pemberian makanan tambahan buat anak sekolah dan Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan, yang dilaksanakan tahun ini,” kata Irma, ditemui di Aula SDN 002 Samarinda, Jalan Bhayangkara, Kamis 21 November 2024.

Program pertama yakni PMT. PMT merupakan salah satu program pemerintah daerah untuk memenuhi asupan gizi anak dan mencegah stunting.

Tahun ini PMT yang diberikan oleh DKP Kaltim kepada anak-anak yakni dalam bentuk bubur ikan yang dilaksanakan sebanyak tiga kali dalam setahun.

“Pelaksanaan pertama telah dilakukan pada bulan April, kedua pada bulan November, dan ketiga pada bulan Desember di Kukar dan PPU,” ujar Irma.

Program selanjutnya yakni Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemar Ikan). Program Gemar Ikan ini untuk mendorong agar menu masakan berbahan ikan, bisa menjadi santapan rutin dan mengajak masyarakat Kaltim bagaimana caranya meningkatkan konsumsi ikan.

Menurut Irma, kedua program inisiatif ini merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah, untuk mengatasi masalah stunting yang masih menjadi tantangan besar di Kaltim.

Di mana, angka prevalensi stunting provinsi Kaltim tahun 2023 yakni 22,9 persen. Oleh karena itu peran masyarakat juga dibutuhkan dalam mengkonsumsi makanan bergizi, untuk mencegah stunting pada anak.

“Kami berharap masyarakat dapat berpartisipasi aktif mengkonsumsi ikan, karena ikan merupakan sumber protein yang sangat baik untuk pertumbuhan anak-anak,” demikian Irma Listiawati.

Penulis : Nur Asih Damayanti | Editor : Saud Rosadi | Adv Diskominfo Kaltim

Tag: