
JAKARTA.NIAGA.ASIA – Kementerian Perdagangan mencatat, nilai ekspor nonmigas Indonesia ke India periode Januari—Februari 2025 adalah sebesar USD 2,87 miliar. India pada triwulan I-2025 merupakan negara penyumbang surplus perdagangan Indonesia terbesar ke-2 setelah AS, dengan nilai lebih dari USD 3 miliar.
“Sedangkan relokasi kantor ITPC Chennai menjadi komitmen Kementerian Perdagangan RI dalam optimalisasi ekspor Indonesia di wilayah India Selatan dan meningkatkan keterlibatan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Indonesia dalam perdagangan dengan India,” kata Menteri Perdagangan Budi Santoso yang hadir secara daring untuk meresmikan kantor baru Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Chennai di India, Sabtu (26/4).
Kota Chennai merupakan pusat industri dan perdagangan di India Selatan yang memainkan peran penting dalam memperkuat hubungan dagang antara Indonesia dan India. Kantor baru ITPC Chennai merupakan komitmen Kemendag dalam mengembangkan dan mengoptimalkanekspor Indonesia di pasar India.
Mendag juga mengatakan, India merupakan mitra dagang strategis bagi Indonesia. Untuk itu, ia berharap, kantor baru ITPC Chennai dapat menjadi pusat informasi yang memfasilitasi pertumbuhan ekspor berkelanjutan dan perluasan pasar ke India. Chennai merupakan ibu kota Tamil Nadu, sebuah negara bagian dengan ekonomi terbesar kedua di India setelah Maharashtra.
Kepindahan kantor ITPC Chennai ke lokasi baru di Express Avenue Estate dari sebelumnya di Ispahani Centerakan semakin menguntungkan upaya promosi produk-produk Indonesia. Hal ini karena Express Avenue Estate merupakan area strategis yang terintegrasi dengan kawasan pusat belanja, perkantoran, dan hotel.
Mendag berharap, para pelaku usaha India dan Indonesia akan lebih banyak interaksi dan membawa hasil nyata di kantor baru.
“Kantor baru ITPC Chennai akan memainkan peran strategis dalam memperkenalkan produk Indonesia ke pasar India, memfasilitasi kerja sama antara pengusahakedua negara, menyediakan informasi pasar yang akurat dan terkini, serta menjembatani pelaku bisnis melalui berbagai kegiatan pitching dan business matching untuk mendukung program UMKM Berani Inovasi, Siap Adaptasi (BISA) Ekspor,” kata Mendag.
Menurut Mendag, Indonesia dihadapkan pada tantangan untuk selalu kompetitif di tengah ketidakpastian dan semakin ketatnya persaingan global. Ia pun berharap, strategi ekspor ke India akan semakin kuat melalui sinergi Atase Perdagangan New Delhi dan ITPC Chennai. Terlebih, ITPC Chennai saat ini memiliki kantor baru dengan posisi lebih strategis.
“Kami harap Atase Perdagangan New Delhi dan ITPC Chennai dapat saling melengkapi, memperkuat penetrasi pasar, serta membuka lebih banyak peluang kerja sama dagang melalui berbagai kegiatan,”imbuh Mendag .
Modern dan Sarat Budaya
Peresmian kantor baru ITPC Chennai secara simbolis dilakukan Duta Besar RI untuk Republik India merangkap Kerajaan Bhutan, yaitu Ina Hagniningtyas Krisnamurthi. Peresmian juga dihadiri Konsul Jenderal RI Mumbai, Edy Wardoyo, perwakilan Ministry of External Affairs India, perwakilan negara sahabat, jajaran Kedutaan Besar RI di New Delhi, jajaran Konsulat Jenderal RI di Mumbai, importir, pelaku usaha, dan diaspora Indonesia di India.
Turut hadir perwakilan sejumlah kamar dagang di India, yaitu Confederation of Indian Industry, Southern India Chamber of Commerce and Industry, Tamil Chamber, dan Madras Chamber.Dengan mengusung tema “Bringing the Best of Indonesia”, kantor baru ITPC Chennai didesain modern namun sarat nuansa budaya. Dilengkapi dengan ruang pamer produk unggulan dan produk UMKM, kantor ini menjadi platform promosi bagi sektor-sektor strategis seperti makanan olahan, fesyen, kerajinan tangan, elektronik, hingga produk halal danherbal.
Pada acara peresmian, juga dilakukan sesi pitchingdan business matchingdalam kerangka Program UMKM BISA Ekspor. Digelar pula sosialisasi Trade Expo Indonesia (TEI) ke-40 yang akan diselenggarakan pada 15—19 Oktober 2025 di ICE BSD City, Tangerang, Banten. Selama dua tahun terakhir, India tercatat sebagai penyumbang transaksi dagang terbesar pada penyelenggaraan TEI. Pada 2024, tercatat ada 944 peserta dari India dengan total transaksi senilai USD 7,46 miliar.
Menurut Kepala ITPC Chennai Nugroho Priyo Pratomo, India menjadi negara tujuan ekspor nonmigas Indonesia ke-3 setelah Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok. India merupakan penyumbang surplus perdagangan terbesar bagi Indonesia pada 2024.
“Khusus UMKM, perdagangannonmigas Indonesia ke India diproyeksi terjadi untuk beberapa jenis komoditas,antara lain,rempah-rempah, furnitur dan dekorasi rumah, produk makanan olahan, dan getah alami (natural gum),” ungkap Nugroho.
Sumber: Siaran Pers Kementerian Perdagangan | Editor: Intoniswan
Tag: India