JAKARTA.NIAGA.ASIA – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengajak masyarakat untuk menjaga ketertiban dan menggunakan jalur yang tepat dalam menyampaikan protes, serta tidak anarkis paska Pemilu 2024.
“Turun ke jalan boleh, namun demikian harapan kita tentunya dilakukan secara terukur, tidak anarkis, dan tidak membahayakan ataupun merugikan masyarakat ataupun orang lain,” ujar Kapolri kepada wartawan di Monas, Jakarta Pusat, Rabu (14/2/2024).
Kapolri menjelaskan bahwa Polri telah melakukan langkah-langkah pencegahan yang matang sejak jauh-jauh hari untuk menghadapi Pemilu 2024. Kapolri juga mengimbau semua pihak untuk menghormati hasil apapun yang akan ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Kapolri menegaskan bahwa Polri akan bertindak tegas terhadap segala bentuk tindakan anarkis atau pelanggaran hukum yang terjadi selama periode paska-Pemilu.
Kapolri juga berharap agar masyarakat dapat menyampaikan pendapat dan protes mereka dengan damai dan bertanggung jawab, sesuai dengan semangat demokrasi yang kita miliki.
“Jadi saya kira yang namanya cooling system sudah kita lakukan jauh-jauh hari dengan kerja sama dengan seluruh stakeholder terkait, tokoh-tokoh, apakah itu tokoh nasional, tokoh agama, apakah itu tokoh adat atau tokoh lokal, sehingga kita bisa bersama-sama menjaga apa pun hasil Pemilu yang kemudian nanti ditetapkan oleh KPU ini tentunya wajib kita hormati,” ujar Kapolri.
Jaga Bawaslu
Paska pengumuman hasil Pilpres versi hitung cepat oleh berbagai lembaga survei yang menginformasikan Prabowo-Gibran menang, Polri menempatkan sebanyak 242 personil gabungan dari Korps Brimob Polri, Korsabhara Baharkam Polri, dan Polres disiagakan untuk menjaga keamanan di sekitar Kantor Pusat Bawaslu, Jakarta Pusat, Rabu (14/2/2024).
Polri juga menurunkan tim kesehatan atau Bakomsus Nakes, serta seekor anjing polisi (K9). Personel gabungan sudah mulai berjaga di sekitar Kantor Pusat Bawaslu sejak pukul 08.01 WIB.
Sementara itu, Ketua Bawaslu Rahmat Bagja bersama tim sejak pagi melakukan kunjungan ke sejumlah TPS seperti di daerah Kebon Jeruk, Jakarta Barat dan Kebon Sirih, Jakarta Pusat. Kunjungan tersebut dalam rangka pengawasan tahapan pemungutan suara Pemilu 2024.
Kesehatan petugas
Kapolri juga menyatakan pihaknya mengantisipasi agar personel Polri, TNI hingga petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) agar sehat dalam menjalankam tugasnya.
Sebelunya dilaporkan meninggal dunia akibat kelelahan saat mengawal Tempat Pemungutan Suara (TPS) menjelang pencoblosan Pemilu. Kejadian ini menimpa beberapa daerah seperti Pidie, Magetan, Medan, dan Wonosobo.
“Tentunya kita melihat fenomena di 2019 banyak petugas yang kelelahan, kecapekan, sehingga di hari tenang kemarin kita minta pada petugas, baik Polri tentunya bersama TNI dan petugas TPS, untuk dicek ulang kesehatan, sehingga kita memastikan bahwa kondisi mereka saat bertugas dalam kondisi baik,” ujar Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat apel Mantap Brata pengamanan Pemilu di Monas, Jakpus, Rabu (14/2/2024).
Kapolri mengungkapkan bahwa pihaknya sudah menerima informasi tentang sejumlah petugas KPPS yang kelelahan hingga meninggal dunia. Kapolri terus mengingatkan kepada mereka untuk menjaga diri dengan baik.
Pada Pemilu 2019, sebanyak 894 petugas KPPS meninggal dunia dan 5.175 orang mengalami sakit, kebanyakan karena kelelahan.
Jelang pencoblosan, sudah dilaporkan 6 anggota KPPS meninggal dunia, dengan 2 orang di Pidie, Aceh, satu orang di Magetan, satu orang di Medan, dan satu orang di Wonosobo. Penyebabnya rata-rata disebabkan oleh kelelahan.
Sumber: Divisi Humas Polri | Editor: Intoniswan
Tag: Pemilu 2024