Kapolri: Implementasikan Ilmu Manajemen Pengamanan Stadion

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo  saat menutup rangkaian pelatihan manajemen pengamanan yang pengajarnya didatangkan dari Conventry University Inggris di Gedung Rupatama Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu, (1/2/2023). (Foto Humas Mabes Polri)

JAKARTA.NIAGA.ASIA – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meminta seluruh peserta pelatihan manajemen pengamanan stadion betul-betul mengimplementasikan ilmu yang didapatkannya dari para pengajar yang berasal dari Conventry University Inggris.

“Apalagi, para pengajar merupakan pakar dan praktisi di bidang pengamanan stadion. Sehingga ke depan penyelenggaraan khususnya keamanan olahraga sepak bola betul-betul dilaksanakan sesuai standar FIFA,” kata Kapolri saat menutup rangkaian pelatihan manajemen pengamanan stadion di Gedung Rupatama Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu, (1/2/2023).

Kapolri mengatakan sepak bola merupakan olahraga dengan fans terbesar di dunia. Jumlah penggemarnya mencapai 3,5 miliar orang.

“Kalau di Indonesia, 70 persen masyarakat senang menonton sepak bola. Bila dikelola dengan baik, tentunya jadi suatu industri yang luar biasa,” ujar Kapolri.

Kapolri menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada tim pengajar. Kolaborasi dengan dari Conventry University Inggris menjadi bukti keseriusan Polri mendukung reformasi sepak bola Indonesia.

Polri bekerja sama dengan Coventry University Inggris membuka kursus pengamanan stadion. Kursus yang berlangsung dari 25 Januari 2023 hingga 2 Februari 2023 itu untuk memastikan pertandingan sepak bola berlangsung lebih aman.

“Tujuannya untuk meningkatkan kemampuan kita dan kompetensi terutama penyelenggara,” kata Asisten Kapolri bidang Operasi (Asops) Irjen Agung Setya Imam Effendi di Hotel Century Park, Jakarta Pusat, Rabu, 25 Januari 2023.

Kursus pengamanan berstandar internasional Polri dalam penyelenggaraan pertandingan sepak bola telah dilakukan sejak beberapa hari lalu. Kursus itu menghadirkan Instruktur dari Conventry University, Prof. Mike Hardy.

Prof. Mike Hardy menyatakan, keamanan di tempat ramai memang menjadi suatu yang rumit. Oleh karenanya, banyak masukan yang diberikan terkait pengamanan dan perlu diterapkan.

“Kami memberikan transfer pengalaman dan ilmu yang kami terapkan dalam proses manajemen pengamanan stadion,” jelasnya.

Sementara, Kabagjiansis Rojianstra Sops Polri, Kombes. Pol. Wahyu Bintono Hari Bawono, menegaskan bahwa pengamanan tidak bisa lepas dari koordinasi dengan SSO untuk menghadapi peningkatan eskalasi situasi yang akan dinilai oleh SSO. Ketika terjadi kenaikan eskalasi, SSO akan meminta pihak pengamanan untuk mengambil tindakan.

“SSO bertanggung jawab atas pengamanan di dalam stadion dengan dibantu steward,” jelasnya.

Kasus Pelemparan Bus Persis Solo

Dalam kesempatan yang sama Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyatakan telah memerintahkan kepada Polda Metro Jaya untuk menuntaskan kasus pelemparan batu bus rombongan pemain Persis Solo dan Polda Metro Jaya melalui Polres Tangerang sendiri telah menetapkan 7 orang tersangka.

“Terkait dengan peristiwa Persis Solo dan Persita, saya sudah perintahkan Kapolda Metro dan sudah ditetapkan 7 orang tersangka, dan terus akan dituntaskan,” ungkapnya.

Di sisi lain, Kapolri Menegaskan, butuh kerja sama dari para pemimpin supporter, manajer klub, dan pemimpin klub untuk menciptakan keamanan di setiap pertandingan sepak bola.

“Saya imbau kepada teman-teman para manajer-manajer dan pemimpin klub, juga pemimpin suporter, mari memberikan edukasi, sehingga kita semua persiapkan diri dengan baik,” jelasnya.

Sumber: Divisi Humas Mabes Polri | Editor: Intoniswan

Tag: