Kapolri Revisi Peraturan Pengamanan Pertandingan Sepak Bola

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. (Foto Humas Mabes Polri)

JAKARTA.NIAGA.ASIA – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyatakan merevisi Peraturan Kepolisian (Perpol) Nomor 10 Tahun 2022 tentang Pengamanan Olahraga.

Menurut Kapolri, hal itu perlu dilakukannya untuk mencegah terulangnya tragedi kerusuhan di Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur beberapa waktu lalu.

“Seiring dengan beberapa waktu yang lalu kejadian di Kanjuruhan yang tentunya menjadi perhatian kita bersama bahwa ke depan hal ini tidak boleh terjadi lagi,” ujar Kapolri usai penutupan Kursus Manajemen Pengamanan Stadion di Mabes Polri, Rabu (1/2/2023).

Kapolri menyoroti beberapa aspek yang perlu diperbaiki mulai dari, sisi penyelenggaraan, keamanan, hingga manajemen pengaturan suporter. Hal ini pun bakal diperbaiki lewat Peraturan Kepolisian (Perpol) Nomor 10 Tahun 2022.

“Polri terus melakukan perbaikan, beberapa waktu yang lalu kita melaksanakan perubahan terkait dengan Perpol Nomor 10. Di mana di dalamnya mengatur bagaimana menggunakan personel, kemudian yang terutama adalah analisa terhadap resiko, khususnya stadion yang akan digunakan,” papar Kapolri.

“Sehingga di situ kemudian bisa ditentukan dengan kapasitas yang ada dan pintu-pintu keluar, pintu masuk, exit. Kemudian bagaimana kesiapan kesehatan yang ada, semuanya menjadi satu kesatuan,” imbuhnya.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menutup rangkaian pelatihan manajemen pengamanan stadion di Gedung Rupatama Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu, (1/2/2023). (Foto Humas Mabes Polri)

Kapolri  juga mengatakan pihaknya akan mengirimkan personelnya untuk melakukan studi banding ke negara yang sudah melakukan sistem penanganan sepak bola berstandar internasional.

“Setelah ini, kami akan memberangkatkan beberapa orang ke luar negeri untuk melaksanakan studi banding,” katanya.

Menurut Kapolri, studi banding itu sebagai upaya untuk mendapatkan ilmu dalam penanganan pertandingan sepak bola agar menjadi lebih baik lagi.

“Sehingga kami bisa mendapatkan suatu gambaran tentang pengamanan dari beberapa negara yang saat ini sudah melaksanakan standar FIFA. Dengan demikian, kami bisa mendapatkan berbagai macam informasi dan gambaran,” lanjutnya.

Kapolri juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada tim pengajar dari Conventry University Inggris. Kursus ini menjadi bukti keseriusan Polri mendukung reformasi sepak bola Indonesia.

Polri bekerja sama dengan Coventry University Inggris membuka kursus pengamanan stadion. Kursus yang berlangsung dari 25 Januari 2023 hingga 2 Februari 2023 itu untuk memastikan pertandingan sepak bola berlangsung lebih aman.

Selain itu, Polri memang sudah menerapkan pengamanan baru saat pertandingan sepak bola. Pada Piala AFF misalnya, polisi tak ada di dalam stadion. Sementara, penonton yang di dalam akan dijaga oleh steward.

Sumber: Divisi Humas Mabes Polri | Editor: Intoniswan

Tag: