SANGATTA.NIAGA.ASIA – Selama ini untuk menuangkan pola batik berbagai motif hanya dikenal melalui media kain. Apakah pola itu dikerjakan menggunakan alat canting atau tulis ataupun printing. Namun kini, ada inovasi baru. Kayu menjadi media batik sebagai finishing mebeleir.
Demikian disampaikan Kadisdikbud Kutim Mulyono saat membuka Pelatihan Media Batik Kayu untuk para pembatik dan seniman rupa Kutai Timur, di Teras Belad Kafe, Sangatta, Senin (22/5).
“Inovasi ini menjadi literasi bagi para pembatik dalam mengembangkan karyanya untuk kemudian menjadi komoditas yang berkualitas,” kata Mulyono.
Kepada 20 peserta yang mengikuti pelatihan selama tiga hari, Mulyono berharap, ketika selesai mengikuti pelatihan, dapat mengaplikasikan pada ukiran meja, kursi, lemari dan mebelair lainnya.
“Motif-motif yang selama ini dikenal hanya ada di kain batik, bisa dituangkan pada mebelair. Nilai estetikanya pasti tinggi. Apalagi menggunakan motif ukiran bernuasa lokal Kutim,” tandas Mulyono.
Senada dengan harapan itu, Kabid Kebudayaan Dikbud Kutim, Padliansyah menyakini transfer literasi dari intruktur berpengalaman seperti Agung Suroso, S.Sn., mampu membuat batik media kayu yang dihasilkan mempunyai nilai seni dan memberi nilai tambah ekonomi bagi para peserta.
Meski membatik menggunakan media kayu ini memang merupakan hal baru, namun Padliansyah optimistis inovasi ini mampu berkembang. “Insya Allah inovasi batik menggunakan media kayu ini dapat berkembang dan diminati di Kutim. Bukan mustahil di Kaltim,” pungkasnya.
Penulis: Hamdani | Editor: Intoniswan
Tag: Batik