Kebakaran di Samarinda, Maulana Tewas Terkurung Api di Kamar Mandi

Gambar video warga memperlihatkan awal api berkobar di Jalan Kenangan, Samarinda, Minggu 14 Juli 2024 (istimewa)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA — Kebakaran di Jalan Kenangan Gang Kenangan 1B RT 73 Kelurahan Sungai Pinang Dalam, Samarinda, Minggu 14 Juli 2024, menewaskan Maulana, 22 tahun. Jenazahnya dievakuasi tim gabungan dari area diduga kamar mandi rumahnya.

Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 15.00 Wita. Api dengan cepat berkobar dikarenakan bangunan terbuat dari kayu.

Tim Dinas Pemadam Kebakaran (Disdamkar) dan Penyelamatan Kota Samarinda, satuan pemadam swasta, dibantu satuan relawan kebencanaan beserta 9 unit truk tangki dan 20 mesin portabel, tiba di lokasi kejadian untuk melakukan upaya pemadaman.

“Api berhasil dipadamkan sekitar satu jam kemudian,” kata Joko Iswanto, Koordinator Relawan Info Taruna Samarinda (ITS), dikutip niaga.asia melalui keterangan tertulis.

Inventarisir sementara, peristiwa itu menghanguskan dua bangunan terdiri dari satu rumah tunggal dan bangunan bangsal 6 pintu. Sekitar 9 kepala keluarga, atau 29 jiwa, kehilangan tempat tinggal. Satu rumah tinggal lainnya juga terdampak dari peristiwa itu.

Tim gabungan Damkar dan relawan mengevakuasi satu orang penghuni bangsal, atas nama Ahmad Maulana, 22 tahun, dari bagian kamar mandi dengan kondisi mengenaskan.

Proses evakuasi jenazah Ahmad Maulana diduga di area kamar mandi bangsal yang dia tempati, Minggu 14 Juli 2024. (istimews-ITS)

“Kondisi korban hangus terbakar. Saat ini jenazahnya dibawa ke RSUD AW Sjahranie,” ujar Joko Iswanto.

Sejauh ini sebab kebakaran sementara diduga imbas penggunaan obat nyamuk. Meski demikian, penyebab pastinya sedang dalam penyelidikan kepolisian.

“Kendala di lapangan, akses jalan relatif sempit. Selain itu juga sumber air terbatas, dan banyaknya warga datang menonton,” terang Joko Iswanto.

Dalam peristiwa kali ini, selain relawan dan Disdamkar dan Penyelamatan Kota Samarinda dibantu juga pemadam swasta, unsur lainnya di lapangan di antaranya BPBD Samarinda, PMI, tim medis darurat ITS, Command Center 112, Babinsa dan Bhabinkamtibmas serta PLN dan Dishub Samarinda.

“Sumber data sementara ini diolah Disdamkar bersama satuan ITS dan tim reaksi cepat, serta warga sekitar lokasi kejadian,” demikian Joko Iswanto.

Sumber: ITS | Editor: Saud Rosadi

Tag: