Kebakaran Gedung di Johannesburg Tewaskan Sedikitnya 73 Orang

Petugas medis berdiri di dekat jenazah korban kebakaran di pusat kota Johannesburg Kamis, 31 Agustus 2023 (Foto AP/Jerome Delay)

JOHANNESBURG.NIAGA.ASIA — Kebakaran Rabu 30 Agustus 2023 malam melanda gedung kumuh berlantai lima di Johannesburg yang dihuni oleh para tunawisma dan penghuni liar, menewaskan sedikitnya 73 orang pada Kamis pagi, demikian layanan darurat di kota terbesar di Afrika Selatan itu.

Beberapa orang yang tinggal di gubuk-gubuk dan bangunan darurat lainnya di dalam bangunan itu bergegas keluar ke luar jendela untuk menghindari api. Pejabat pemerintah setempat menduga mereka tewas seketika.

Tujuh korban adalah anak-anak, yang termuda berusia 1 tahun, menurut juru bicara layanan darurat. Selain itu diperkirakan ada 200 orang tinggal di gedung itu, kata para saksi.

Kru darurat diperkirakan akan menemukan lebih banyak korban saat mereka berusaha melewati gedung tersebut. Puluhan jenazah berjejer di pinggir jalan terdekat, ada yang dikantongi, ada pula yang hanya ditutupi kain dan selimut.

52 orang lainnya terluka dalam kebakaran yang terjadi sekitar pukul 01.00 di jantung kawasan pusat bisnis Johannesburg, kata juru bicara Manajemen Layanan Darurat Johannesburg, Robert Mulaudzi.

Mulaudzi mengatakan jumlah korban tewas kemungkinan akan bertambah dan kemungkinan lebih banyak lagi jenazah yang terjebak di dalam gedung. Diperlukan waktu sekitar tiga jam untuk memadamkan api, dan petugas pemadam kebakaran baru berhasil menembus tiga dari lima lantai gedung pada pertengahan pagi.

“Ini adalah tragedi bagi Johannesburg. Selama 20 tahun mengabdi, saya belum pernah menjumpai hal seperti ini,” kata Mulaudzi, dikutip niaga.asia dari The Associated Press, Kamis 31 Agustus 2023.

Tim pencari sementara menemukan 73 jenazah pascakejadian memilukan itu.

“Kemungkinan seseorang ditemukan hidup beberapa jam setelah kebakaran terjadi “sangat kecil,” kata Mulaudzi.

Pejabat kota mengatakan 141 keluarga terkena dampak tragedi tersebut. Meski demikian belum diketahui persis jumlah oranh yang tinggal di dalam bangunan itu saat api berkobar.

Seorang saksi yang tidak menyebutkan namanya mengatakan kepada saluran berita televisi eNCA bahwa dia tinggal di gedung sebelah dan mendengar orang-orang berteriak minta tolong dan berteriak “Kami sekarat di sini” ketika api mulai menyala.

Mgcini Tshwaku, seorang pejabat pemerintah setempat, mengatakan ada indikasi orang-orang menyalakan api di dalam gedung agar tetap hangat di musim dingin. Para pejabat sedang menyelidiki penyebab kebakaran tersebut.

Setelah api padam, asap masih merembes keluar dari jendela gedung yang menghitam saat terbit fajar. Untaian lembaran dan bahan lainnya tergantung di beberapa jendela yang pecah. Tidak jelas apakah orang-orang menggunakan barang-barang tersebut untuk mencoba melarikan diri dari api atau mencoba menyelamatkan harta benda mereka.

Sumber : Associated Press | Editor : Saud Rosadi

Tag: