
NUNUKAN.NIAGA.ASIA – Direktur RSUD Nunukan H. Dulman, mengungkapkan, keperluan listrik di RSUD Nunukan pada beban puncak pemakaian 700 KVA, sedangkan mesin mesin genset yang ada sekarang ini yang dibeli tahun 2008, karena sudah tua, sudah dipakai 15 tahun, kemampuannya menghasilkan listrik sudah menurun dari 600 KVA, tinggal sekitar 500 KVA.
“Jadi, rumah sakit ini perlu membeli mesin genset baru. Mesin genset baru dibutuhkan untuk jaga-jaga, atau sebagai langkah mengantisipasi bila pasokan listrik dari PLN terganggu, diputus karena sakit terlambat bayar, seperti terjadi beberapa hari lalu,” kata Dulman pada Niaga.Asia, Kamis (25/05/2023).
Sekarang ini kalau listrik dari PLN putus, lanjut Dulman, mesin genset hidup, tapi hanya mampu mesuplai listrik untuk ruang rawat inap dan administrasi, sedangkan listrik ke perumahan dan pelayanan dan informasi terpaksa disetop.
Selagi rumah sakit belum sanggup membeli mesin genset baru, Dulman meminta kepada PLN menyediakan jalur khusus untuk listrik ke rumah sakit, sehingga apabila terjadi gangguan di jalur umum, seperti sekarang, tidak sampai aliran listrik ke rumah sakit terputus.
Permintaannya itu, lanjut Dulman, semata-mata untuk kepentingan kemanusiaan, karena pelayanan kesehataan di rumah sakit tidak boleh terhenti. Jadi, perlu sinergitas antara RSUD dan PLN Nunukan agar layanan kesehatan terlaksana dengan baik.
“RSUD dan PLN bekerja untuk masyarakat, jadi sudah seharusnya mengutamakan pelayanan, apalagi menyangkut kesehatan,” bebernya.
Peningkatan sarana dan prasarana RSUD Nunukan yang terjadi dalam 5 tahun terakhir semakin memperbesar kebutuhan daya listrik. Karena itu, Dulman meminta pemerintah daerah dan atau pemerintah pusat dapat mengalokasikan anggaran untuk pengadaan mesin genset baru.
“Kita pernah usulkan 2 tahun lalu beli mesin genset baru, tapi karena ada refocusing anggaran menghadapi pandemi Covid-19, anggaran untuk beli mesin genset dialihkan,” terangnya.
Dalam kesempatan ini pula, Dulman menyampaikan polemik antara RSUD dan PLN Nunukan, pasca terjadinya pemutusan sambungan listrik akibat keterlambatan pembayaran telah diselesaikan dengan baik.
Kedua belah telah melakukan pertemuan diskusi membahas persoalan dan evaluasi serta komitmen bersinergi dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat Kabupaten Nunukan.
“Insya Allah ke depan kami bersinergi memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat. apa yang sudah terjadi kemarin menjadi evakuasi bersama,” tutupnya.
Penulis : Budi Anshori | Editor : Intoniswan
Tag: PLNRSUD Nunukan