BALIKPAPAN.NIAGA.ASIA — Seratus Lurah dari 197 Lurah se-Kalimantan Timur mengkuti kegiatan pengembangan kompetensi Lurah di lingkungan Pemerintah Kabupaten/Kota se-Kalimantan Timur di Balikpapan, 14-15 Juni 2023.
Kegiatan yang diselenggarakan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kalimantan Timur di Swissbell Hotel itu dalam rangka melaksanakan komitmen Gubernur Kaltim, sebagaimana tertuang pada misi yang kelima, yaitu “Berdaulat dalam Mewujudkan Birokrasi Pemerintahan yang Bersih, Profesional dan Berorientasi Pelayanan Publik”.
Seratus peserta itu terbagi atas 2 angkatan, yaitu angkatan pertama, dan angkatan kedua. Hal ini terungkap dari Laporan Panitia Penyelenggara, Rina Kusharyanti, yang juga sebagai Pelaksana Tugas Kepala Bidang Pengembangan Kompetensi Manajerial dan Fungsional BPSDM Kalimantan Timur.
Disampaikan Rina, 100 Lurah hadir langsung mengikuti kegiaran tersebut. Mereka berasal dari Kota Balikapan, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kabupaten Paser, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kota Samarinda, dan Kabupaten Kutai Timur. Yang tidak mengirimkan utusan hanya Kabupaten Berau dan Kabupaten Kutai Barat.
“Sedangkan Kabupaten Mahakam Ulu, memang tidak memiliki kelurahan,” kata Rina, dikutip niaga.asia melalui keterangan tertulis, Minggu.18 Juni 2023.
Mengenai sisa Lurah yang belum berkesempatan mengikuti kegiatam Pengembangan Kompetensi Lurah itu, Rina menjanjikan akan diagendakan pada 2024 mendatang.
Kegiatan Pengembangan Kompetensi Lurah dengan tema “Empowering Leadership for Effective Government” ini dibuka langsung Kepala BPSDM Kaltim Nina Dewi.
Dalam amanahnya, Nina menyampaikan, BPSDM Kaltim memberikan kesempatan kepada para Lurah untuk mempelajari bagaimana menyelenggarakan pemerintahan yang efektif.
Oleh karena itu, para Lurah harus senantiasa meningkatkan wawasan dan pengetahuan serta berperan aktif sebagai pemimpin dan koordinator pemerintahan, sekaligus sebagai mediator masyarakat, guna mendukung penyelenggaraan pemerintahan daerah.
Sementara itu, Jauhar Efendi, selaku Widyaiswara Ahli Utama BPSDM Kaltim, menambahkan, materi Pengembangan Kompetensi Lurah mencakup 5 materi pokok dengan 5 narasumber atau pemateri yang berbeda.
“Semua narasumber dari BPSDM Kaltim, yaitu para Widyaiswara Ahli Madya dan Widyaiswara Ahli Utama,” kata Jauhar.
Pada hari pertama, usai pembukaan dan istirahat dilanjutkan dengan penyampaian materi. Materi pertama, tentang Peningkatan Peran Masyarakat dalam Pengembangan Kelurahan, disampaikan oleh Sugeng Chairuddin. Sedangkan materi kedua, tentang Teknik Pengambilan Keputusan, yang disampaikan oleh Bere Ali.
Pada hari kedua, ada tiga agenda materi, sebagai kelanjutan pada hari pertama. Materi pertama tentang Hubungan Pemerintah Kecamatan dan Kelurahan, disampaikan oleh Jauhar Efendi. Materi kedua, tentang Anti Korupsi, disampaikan oleh Imbran. Sedangkan materi ketiga atau materi terakhir tentang Optimalisasi Pelayanan Publik, disampaikan oleh Zuhriah.
Jauhar yang mengampu materi tentang Hubungan Pemerintah Kecamatan dan Kelurahan, menyampaikan kepada media, bahwa pada saat sesi tanya jawab, deretan pertanyaan yang paling banyak diajukan oleh Lurah adalah, “Kenapa dulu Kelurahan sebagai Perangkat Daerah, tetapi sekarang sebagai Perangkat Kecamatan? Bukankah itu sebuah kemunduran? Sementara tugas Lurah semakin hari bukan semakin ringan, tetapi semakin berat”.
“Sebagai konsekuensi Kelurahan menjadi perangkat Kecamatan, maka anggaran untuk menyelenggarakan pemerintahan pada tingkatan paling bawah, semakin tidak memadai,” demikian Jauhar Efendi.
Sumber: BPSDM Kaltim | Editor: Saud Rosadi | ADV Diskominfo Kaltim