
JAKARTA.NIAGA.ASIA – Direktur Penerangan Agama Islam Kementerian Agama Republik Indonesia, Ahmad Zayadi memberikan apresiasi terhadap delegasi Indonesia pada ajang Musabaqah Menghafal Al-Qur’an beserta pemahamannya, yang diselenggarakan di Bandar Seri Begawan, Brunei Darussalam, tanggal 12 -18 Maret 2025.
Mereka yang mendapatkan apresiasi adalah Muhammad Haikal Al Ghifari (asal Kaltim), juara 1 katagori 30 juz, dan Hanin Mashlahah (dari Jatim), juara 1 katagori 10 juz yang telah membawa nama harum Indonesia di ajang bergengsi, Musabaqah Menghafal Al-Qur’an beserta pemahamannya tingkat negara anggota MABIMS.
Selain itu dalam kegiatan ini berlangsung di Kantor Kementerian Agama, Jakarta, dirangkai dengan undangan buka puasa bersama, Kemenag memberika bonus masing Rp25 juta kepada Muhammad Haikal Al Ghifari dan Hanin Mashlahah.
Sebelumnya sebagai juara, Sultan Hassanal Bolkiah memberikan hadiah kepada Haikal sebesar 7.000 dollar Brunei atau setara dengan Rp60.000.000,- dan kepada Hanin sebesar 4.000 dollar Brunei atau setara Rp49.000.000,-
Direktur Penerangan Agama Islam Kementerian Agama Republik Indonesia, Ahmad Zayadi, mengaku merasa bangga, karena pada tahun 2025 ini ada peningkatan prestasi Indonesia. Jika pada tahun 2023 yang lalu, capaian Indonesia, dari 2 orang yang dikirim, meraih peringkat pertama dan ketiga. Sementara tahun ini dari 2 orang yang dikirim, keduanya memperoleh juara pertama.
“Mampu menyisihkan peserta dari Brunei Darussalam, Malaysia, dan Singapura,” sambungnya.
Zayadi yang didampingi Kepala Sub Direktorat MTQ, Rijal Ahmad Rangkuti berpesan kepada para juara untuk selalu melakukan murojaah, agar hafalannya tetap terjaga dan terus meningkatkan prestasi untuk syiar Islam.
Pada bagian lain, Zayadi menceritakan bagaimana melakukan pendekatan terhadap Institusi TNI dan Kepolisian, sehingga bisa mendapatkan afirmasi bagi para penghafal Al-Quran untuk masuk menjadi anggota TNI maupun kepolisian.
Lebih lanjut, Zayadi, yang juga sebagai Sekretaris Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) Nasional berharap, agar LPTQ di Daerah untuk memikirkan pemberdayaan para juara MTQ.
Jauhar Efendi dari LPTQ Kaltim, selaku Ketua Delegasi Indonesia dalam sambutannya, menyampaikan ucapan terima kasih kepada Kementerian Agama yang telah memberikan perhatian dan apresiasi kepada delegasi Indonesia.
“Terima kasih kepada para Panitia Musabaqah dari Brunei Darussalam, yang telah memberikan pelayanan terbaiknya, selama delegasi Indonesia tinggal di Brunei Darussalam,” ucapnya.
Pada bagian lain, Jauhar juga menyampaikan permohonan maaf, karena ketidakhadiran Ketua LPTQ Kaltim, mengingat padatnya acara selama Bulan Ramadhan mendampingi Gubernur dan Wakil Gubernur melakukan Safari Sholat Subuh Berjamaah.
Selain itu, Jauhar juga menjelaskan, bahwa prestasi yang diraih peserta dari Kaltim tidak lepas dari komitmen dan dukungan yang maksimal dari Gubernur, Wakil Gubernur dan Sekda serta dukungan dari DPRD Kaltim. Sedangkan soal pemberdayaan para juara MTQ alhamdulillah sudah mulai dilakukan, walaupun belum semuanya.
Sementara itu, dari LPTQ Jatim, Isa, menyampaikan usulan agar ke depan ada alokasi khusus bagi para juara MTQ untuk menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN).
Penulis: Intoniswan | Editor: Intoniswan
Tag: MTQ Internasional