Kerap Berkelahi, Dua Napi Narkotika di Lapas Nunukan Dipindahkan ke Samarinda

Napi Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Nunukan, Aris Wicaksono dan Muhammad Sudirman dipindahkan ke Lapas Khusus Narkotika di Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim), Senin (29/08/2022). (Foto Istimewa/Niaga.Asia)

NUNUKAN.NIAGA.ASIA Kerap berkelahi dan membuat resah, dua narapidana perkara narkotika  di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Nunukan, Aris Wicaksono dan Muhammad Sudirman, dipindahkan ke Lapas Khusus Narkotika di Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim).

“Dua orang ini sering berkelahi membuat keributan dengan sesama narapidana, tingkah mereka membahayakan keamanan Lapas,” kataKepala  Lapas Nunukan I Wayan Nurasta Wibawa pada Niaga.Asia, Selasa (30/08/2022).

Proses pemindahan kedua  napi dari Nunukan dilakukan Senin 29 Agustus 2022 pukul 06:00 Wita, langsung menuju Samarinda dengan bantuan pengawalan ketat dari petugas Kepolisian.

Pemindahan napi yang tergolong high risk ini dilaksanakan setelah mendapatkan persetujuan dari Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Kaltim.

“Napi yang dipindahkan itu bernama Aris Wicaksono divonis penjara 11 tahun dan Muhammad Sudirman divonis penjara 17 tahun,” sebutnya.

Menurut Wayan, pemindahan keduanya, selain mengurangi gangguan kriminalitas, juga  mengurangi tingkat kepadatan di  blok tahanan yang kini sudah mencapai 1.271 orang, dari daya tampung maksimal hanya 325 orang.

“Pemindahan keduanya, juga tidak lepas pula dari faktor daerah asal keduanya yakni dari Balikpapan dan Samarinda.,” sambungnya.

Menurut Wayan, tidak hanya berkelahi dengan teman-temannya, Aris dan Sudirman yang berteman akrab juga kerap ribut berdua mempersoalkan hal sepele.

“Saking seringnya berkelahi, banyak napi lain  takut keluar sel dan berteman dengan keduanya,” tuturnya.

Aris dijatuhi hukuman atas kejahatan narkotika sabu sebanyak 9 kilogram, sedangkan Sudirman sekitar 1,6 kilogram. Sekilas penampilan Aris dan Sudirman terlihat pendiam, namun dibalik tingkah lakunya tersebut gemar berkelahi. Karena sering berbuat keributan, Lapas beberapa kali memberikan hukuman disiplin.

“Pernah ditanya kenapa suka berkelahi, jawaban keduanya stress dalam sel. Akibat ulahnya kami petugas ikut stress juga kan,” ucapnya.

Kepada napi Lapas Nunukan, Wayan meminta menjaga tingkah laku selama menjalani hukuman, takutlah terhadap peraturan agar dapat menyelesaikan sisa hukuman yang panjang dengan baik dan bermanfaat.

Semua manusia memiliki persoalan hidup yang terkadang membuat pikiran stress. Membuat keributan tidak menyelesaikan masalah. Walaupun ada persoalan bijaklah menerima semua itu.

“Kita ingin napi yang sudah bebas bermanfaat untuk dirinya dan orang lain, makanya kami ajarkan berkarya dan memiliki keahlian selama menjalani hukuman,” terangnya.

Penulis : Budi Anshori | Editor : Intoniswan

Tag: