
JAKARTA.NIAGA.ASIA – Dari Business Forum on Enhancing the Collaboration of Indonesia-Turkey Medical Device industry di Istanbul, Turki dapat terjalin kerja sama investasi industri alat kesehatan Indonesia dan Turki senilai USD10,5 juta.
Pada forum bisnis tersebut, telah dilaksanakan penandatanganan dua MoU. Pertama, PT Haloni Jane Tbk dan ERK Medikal Saglik Hizmetleri, yang bekerjasama dalam distributor agreement untuk produk Latex Gloves supply dengan potensi transaksi mencapai USD9 juta.
MoU kedua, antara PT Atra Widiya Agung dengan Uzman Sterilization System. Kedua perusahaan ini akan berkolaborasi dalam distribusi penjualan container system dan pabrikasi di Indonesia pada tahun 2024-2027 dengan nilai kerja sama mencapai USD1,5 juta.
Demikian dirilis Direktur Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian Kemenperin, Yan Sibarang Tandiele dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (8/5/2024).
“Business Forum on Enhancing the Collaboration of Indonesia-Turkey diselenggarakan guna memasuki pasar Eropa dan Timur Tengah,” imbuhnya.
Kementerian Perindustrian terus mendorong pengembangan industri alat kesehatan agar bisa semakin berdaya saing global. Terlebih lagi, industri alat kesehatan merupakan salah satu sektor andalan dalam Rencana Induk Pengembangan Industri Nasional (RIPIN) dan juga sektor prioritas yang ada di peta jalan Making Indonesia 4.0.
Dikatakan Yan, saat ini, industri alat kesehatan dalam negeri telah didukung oleh 209 perusahaan yang tergabung dalam Asosiasi Produsen Alat Kesehatan Indonesia (ASPAKI). Mereka telah mampu memproduksi alat kesehatan yang berkualitas seperti ventilator (dengan TKDN mencapai 58 persen), hospital furniture (TKDN 68 persen), hingga medical apparel (TKDN 92 persen).
“Dengan kemampuan tersebut, kami juga berupaya untuk membuka dan memperluas akses pasar ekspor bagi industri alat kesehatan dalam negeri,” ujarnya.
Sumber: Siaran Pers Kementerian Perindustrian | Editor: Intoniswan
Tag: Alkes