Ketua Dewan AMAN Kaltara Kukuhkan Pemangku Adat Dayak Tidung Sei Menggaris

Pengurus adat Dayak Tidung Sei Menggaris (istimewa/niaga.asia)

NUNUKAN.NIAGA.ASIA — Ketua Dewan Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Kalimantan Utara, Surai, mengukuhkan Ahmad sebagai Ketua Pemangku Adat Dayak Tidung Kecamatan Sei Menggaris, Kabupaten Nunukan.

Dalam sambutannya, Surai mengatakan terbentuknya lembaga adat Dayak Tidung di 5 Desa Kecamatan Sei Menggaris, sebagai wujud pengakuan identitas keberadaan wilayah adat secara sah oleh negara.

“Kepengurusan ini adalah identitas bahwa di wilayah tersebut ada kehidupan masyarakat yang perlu diperhatikan oleh negara,” kata Surai kepada niaga.asia, Sabtu 15 Juli 2023.

Keberadaan organisasi adat dapat digunakan sebagai kewenangan masyarakat adat, dalam menjaga kondusifitas di wilayah, agar aktivitas pemerintah maupun perusahaan tidak melanggar hak-hak adat.

Salah satu cara menjaga kondusifitas Sei Menggaris dapat dilakukan dengan membantu perusahaan melaksanakan investasinya, namun tetap melindungi wilayah-wilayah adat untuk kepentingan bersama.

“Misalnya ada sumber air atau lokasi pemakaman leluhur, tidak boleh masuk Hak Guna Usaha (HGU) perusahan. Nah ini yang kita jaga bersama,” ujar Surai.

Terbentuknya suatu komunitas secara tidak langsung akan menghasilkan pemberdayaan masyarakat, sehingga bisa menjadi jembatan penghubung perusahaan, dalam perekrutan pekerja yang mengutamakan warga tempatan.

Selama ini, kata Surai, banyak muncul kecemburuan masyarakat adat terhadap perusahaan, karena lebih memilih pekerja luar daerah yang tentunya memiliki keahlian lebih tinggi dibandingkan warga tempatan.

“Kita sudah terapkan cara di Sebuku dan Sembakung, perusahaan minta rekomendasi adat siapa-siapa warga yang rekam jejaknya baik, bisa dipekerjakan,” sebutnya.

Selain untuk kepentingan warga adat, komunitas adat diharapkan dapat membantu pemerintah dalam memelihara lingkungan alam. Sehingga, wilayah yang perlu dilestarikan dan dilindungi Undang-undang tetap terpelihara.

“Kalimantan ini bagian dari paru-paru dunia, makanya jangan sampai salah mengeksploitasi lingkungan. Kearifan lokal harus diutamakan,” ucapnya.

Terpilihnya Ahmad menjadi Ketua Adat Dayak Tidung Sei Menggaris tidak lepas dari kepeduliannya terhadap adat dan kebudayaan masyarakat pribumi. Pria paruh baya itu cukup terkenal di kalangan generasi muda maupun tua.

Ahmad bersama kepengurusan akan bertugas tanpa batas waktu dalam artian, ketua dan pengurus dapat diganti apabila meninggal dunia atau berhenti atas kemauan sendiri atau diberhentikan atas kesepakatan adat.

“Surat Keputusan pengukuhan Pemangku Adat Dayak Tidung Sei Menggaris dikeluarkan oleh AMAN,” kata Ahmad.

Usai menerima mandat sebagai ketua, Ahmad berjanji akan memajukan wilayah Sei Menggaris, yang berada di garis perbatasan Indonesia, dengan tetap disesuaikan pada kemampuan adat Dayak Tidung setempat.

Untuk itu Ahmad mengajak semua pengurus yang dilantik hari ini bekerja keras memajukan Sei Menggaris, dan terlibat dalam upaya meningkatkan membangun bersama pemerintah kecamatan maupun Kabupaten Nunukan.

“Sebenarnya saya kurang sehat hari ini, cuma tetap dipaksa hadir mengikuti pengukuhan adat,” ucapnya.

Penulis : Budi Anshori | Editor : Saud Rosadi

Tag: