SAMARINDA,NIAGA ASIA – H.M. Fajri Al-Faroby, Ketua GP Ansor Kota Samarinda, menegaskan bahwa, warga Nahdlatul Ulama (NU) Kaltim yang jumlahnya sekitar 5,8% dari penduduk Kaltim memiliki peran penting dalam politik praktis, meskipun organisasi ini tidak secara langsung terlibat dalam partai politik tertentu.
“NU tidak berafiliasi dengan partai politik tertentu, tapi NU memiliki politik kebangsaan yang dijalankan oleh warga NU,” kata Roby, sapaan akrabnya, saat diwawancarai wartawan, Kamis (4/4/2024).
Roby mencontohkan, NU memiliki komitmen untuk menjaga keutuhan NKRI, Pancasila, dan UUD 1945. Komitmen ini diwujudkan melalui berbagai program dan kegiatan, seperti pendidikan politik dan kaderisasi.
“NU ingin memastikan bahwa kader-kadernya memiliki pemahaman yang benar tentang politik dan mampu berperan aktif dalam pembangunan bangsa,” ujar Roby.
Di Kalimantan Timur, Roby menyayangkan belum ada kader NU yang menduduki posisi eksekutif di pemerintahan.
“Puluhan tahun di Kaltim ini belum ada kader NU yang menembus eksekutif, yang ada hanya naturalisasi. Tidak ada yang murni,” kata Roby pada wartawan setelah Dialog Publik Partisipasi Politik Warga NU Menyongsong Pilkada 2024 yang digelar di Warkop Bagios, Jalan KH Abdurrasyid, Samarinda.
Padahal, menurut Roby, banyak kader NU di Kaltim yang mumpuni dan memiliki potensi untuk memimpin.
“Banyak kok kader NU yang mumpuni. Mereka punya kapasitas, integritas, dan jaringan yang luas,” tegasnya.
Oleh karena itu, Roby optimis bahwa GP Ansor, sebagai salah satu badan otonom NU, mampu mengantarkan kader NU untuk memenangkan Pilkada 2024.
“GP Ansor akan terus mendorong dan mendukung kader-kader NU untuk maju dalam kontestasi politik,” kata Roby.
“Kami yakin, dengan kerja keras dan soliditas, kader NU bisa memenangkan Pilkada 2024 dan memimpin Kalimantan Timur ke arah yang lebih baik,” pungkasnya.
Penulis: Yuliana Ashari I Editor: Intoniswan
Tag: Nahdlatul UlamaPilkada 2024