Ketua PWI Jawa Barat: Banyak Media Online Menghadapi Serangan Siber

Para Tokoh Pers yang memperigati Hari Pers Nasional (HPN) ke-79 Tahun 2025 di Pekanbaru, Riau, Minggu (9/2/2025). (Foto Dewan Kehormatan PWI Pusat)

PEKANBARU.NIAGA.ASIA – Hilman Hidayat, Ketua PWI Jawa Barat dan Presiden Direktur Ayo Media Group, menyampaikan kekhawatirannya terkait masa depan jurnalisme di era digital, karena dalam kondisi saat ini, banyak media online yang menghadapi serangan siber dari berbagai pihak yang tidak terpikirkan sebelumnya.

Hilman Hidayat mengungkap itu saat jadi pembicara di Sarasehan Nasional Media Massa dengan tema “Preservasi Jurnalisme Sebagai Pilar Demokrasi Digital” hari Sabtu (8/2/2025) yang dipandu Djoko Tetuko, Ketua Dewan Kehormatan PWI Jatim, dan diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Pers Nasional (HPN) 2025, di Pekanbaru, Riau, Minggu (9/2/2025).

Sarasehan ini dihadiri oleh pembicara-pembicara terkemuka di dunia pers Indonesia, antara lain Agus Sudibyo, Ketua Dewan Pengawas TVRI; Nurjaman Mochtar, Sekretaris Dewan Pakar PWI Pusat; Dhimam Abror, Ketua Dewan Pakar PWI Pusat; dan Hilman Hidayat, Ketua PWI Jawa Barat dan provinsi lainnya, Ketua Umum PWI Pusat hasil Kongres Luar Biasa, Zulmansyah Sekedang, Pakar Hukum Pers, Wina Armada . Dari eksternal hadir Kadiv Humas Polri Irjen Shandi Nugroho dan Kapolda Riau Irjen M Iqbal.

“Tugas kita merawat marwah dari jurnalisme apakah jurnalisme di era digital masih cerah atau makin suram? Tapi jika melihat data yang saya kumpulkan kok makin suram,” jelas Hilman.

Ia menjelaskan berdasarkan pengalamannya sendiri dari 40 ribu konten kreator dan wartawan yang memproduksi  15 ribu berita sebulan, cukup banyak  mendapat serangan dari hacker.

“Ada hal yang membahayakan kita untuk membangun paham jurnalisme. Paham jurnalisme yakni menyebarkan informasi berdasarkan data dan fakta secara objektif. Sementara dari pengalaman kami ada 12 ribu berita yang dihack oleh pihak-pihak tertentu dalam sebulan, serangan terhadap media online bisa mencapai ratusan mulai dari kepala desa sampai yang berseragam,” ujarnya.

Sarasehan yang dipandu Djoko Tetuko, Ketua Dewan Kehormatan PWI Jatim, berhasil memfasilitasi diskusi yang sangat produktif antara para narasumber dan peserta. Diskusi tersebut menghasilkan berbagai ide dan solusi untuk menjaga agar jurnalisme tetap menjadi pilar demokrasi yang tangguh di tengah era disrupsi digital.

Sebagai penutup, para narasumber sepakat bahwa meskipun tantangan bagi jurnalisme semakin besar, upaya preservasi dan adaptasi dengan teknologi harus dilakukan dengan tetap menjaga prinsip-prinsip dasar jurnalisme yang berfokus pada etika, akurasi, dan keberagaman.

Penulis: Intoniswan | Editor: Intoniswan

Tag: