SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Perekonomian Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) pada tahun 2023 tumbuh positif sebesar 6,22 persen. Dari sisi produksi, pertumbuhan ekonomi Provinsi Kaltim tahun 2023 utamanya bersumber dari Pertambangan dan Penggalian, Konstruksi dan Industri Pengolahan.
Demikian disampaikan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim, DR. Yusniar Juliana S.Si, MIDEC dalam berita resmi statistik (BRS) secara daring, 05 Februari 2024.
Menurut Yusniar, Lapangan Usaha (LU) Pertambangan dan Penggalian memberikan andil hingga 2,42 persen, dan Lapangan Usaha Konstruksi memberikan andil sebesar 1,25 persen, dan Lapangan Usaha Industri Pengolahan memberikan andil sebesar 0,93 persen.
Sedangkan dari sisi pengeluaran, komponen yang memberikan andil tertinggi pada pertumbuhan ekonomi Kaltim tahun 2023 adalah komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) sebesar 3,21 persen.
“Tingginya andil dari komponen PMTB tak lepas dari peningkatan aktivitas konstruksi di Kalimantan Timur meliputi Pembangunan IKN, RDMP, dan konstruksi lainnya,” ungkapnya.
Sepanjang 2023, kinerja ekonomi Kaltim dipengaruhi oleh faktor domestik yakni peningkatan belanja pemerintah dan peningkatan aktivitas konstruksi (IKN, RDMP, dan konstruksi lainnya) serta faktor global terutama terjadinya peningkatan permintaan ekspor batubara.
Pertumbuhan tertinggi listrik dan gas
BPS Kaltim juga melaporkan, LU dengan pertumbuhan tertinggi tahun 2023 yaitu Pengadaan Listrik dan Gas sebesar 16,05 persen dikarenakan terjadi peningkatan jumlah listrik yang diproduksi dan didistribusikan di kabupaten/kota se- Kaltim dan peningkatan layanan listrik 24 jam di beberapa desa selama tahun 2023.
“Selain itu, terjadi peningkatan penyaluran gas kota di beberapa kabupaten/kota selama 2023 berdasarkan data PGN dan PT Pertagas Niaga,” kata Yusniar. Disusul LU Konstruksi, Jasa Keuangan dan Asuransi. Kinerja ekonomi LU Pertambangan dan Penggalian secara (c-to-c) tumbuh sebesar 5,18 persen.
Komponen utama dari sisi pengeluaran yang menopang pertumbuhan ekonomi Kaltim 2023 yaitu Ekspor Barang dan Jasa tumbuh sebesar 5,70 persen yang didorong oleh meningkatnya permintaan batu bara, baik dalam maupun luar negeri.
Komponen pengeluaran dengan pertumbuhan tertinggi adalah Konsumsi Pemerintah akibat peningkatan belanja pegawai (kenaikan TPP), serta barang dan jasa (pelaksanaan Paket Meeting, Perjalanan Dinas, pengadaaan barang, dan penyelenggaraan kegiatan baik regional, nasional, dan internasional).
“Komponen PMTB yang didorong oleh peningkatan aktivitas konstruksi seperti; Pembangunan IKN Tahap 1 mencapai 70,2%; Pembangunan RDMP mencapai 87% per Desember 2023,” pungksnya.
Penulis: Intoniswan | Editor: Intoniswan
Tag: Ekonomi Kaltim