Kinerja Dinas PK Kaltim Tahun 2022 Melebihi Target

(Foto Intoniswan/Niaga.Asia)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Meski selama masa pandemi Covid-19 ada pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) tapi kinerja Dinas Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2022 masih bisa melebihi dari target. Sebagian besar dari program bisa berjalan dan selesai, bahkan melampaui dari yang diperkirakan.

Dua target program yang tak bisa dicapai dalam masa pandemi Covid-19 di bidang Pendidikan di Kaltim, menurut Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (PK) Kaltim, Muhammad Kurniawan, adalah meningkatkan harapan lama sekolah. Tahun 2022 ditargetkan 14,7 tahun, tapi yang bisa dicapai baru 13,8 tahun.

Kemudian, karena ada PPKM  dalam dua tahun terakhir, jumlah sekolah menengah kejuruan (SMK) yang bekerjasama dengan dunia usaha dan industri tahun 2022 hanya bertambah 5 SMK dibandingkan setahun sebelumnya.

“Tahun 202 kita targetkan jumlah  SMK di kaltim bekerjasama dengan dunia usaha dan industri sebanyak 86 sekolah, tapi hanya bisa direalisasi baru 75 sekolah, atau hanya bertambah 5 sekolah dibandingkan tahun sebelumnya,” kata Kurniawan pada Niaga.Asia, Minggu (26/3/2023).

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kaltim, Muhammad Kurniawan. (Foto Hamdani/Niaga.Asia)

Sedangkan program tahun 2022 yang bisa direalisasikan melampaui target adalah  Angka Partisipasi Murni (APM) yang di tahun 2022 ditergetkan 82%, bisa direalisasi 83,3%. Rerata lama sekolah anak usia sekoah di Kaltim tahun 2022 sudah 9,9 tahun dari target yang semula ditetapkan 9,7 tahun. Kegiatan ekstra kurikuler agama bisa direalisasikan 215 kegiatan dari target hanya 200.

“Pengembangan kesenian tradisional sepanjang tahun 2022 dapat direalisasikan hingga 85%,” ujar Kurniawan.

Selain itu, lanjut Kurniawan, hingga akhir tahun 2022, pendidikan jarak jauh sudah bisa diselenggarakan di 93% sekolah yang berada dibawah naungan Pemprov Kaltim, yakni SMAN/SMKN/SLB).

“Pada tahun 2023 jumlahnya akan kita tingkatkan terus,” ujarnya.

Begitu pula dengan pelayanan pendidikan khusus, pada tahun 202 ditergetkan 75%, bisa direalisasi hingga 82,75%. Tahun 2023 akan ditingkatkan dengan mengirim guru untuk melanjutkan pendidikan agar bisa jadi guru khusus yang bersertifikat ahli.

“Kita sudah bekerjasama dengan perguruan tinggi di Jawa yang punya program studi mencetak guru bagi anak berkebutuhan khusus,” ungkap Kurniawan.

Penulis: Intoniswan | Editor: Intoniswan | ADV Diskominfo Kaltim

Tag: