Kisah Haru Janda Rawat Dua Anak Yatim di Nunukan, Menangis Diberangkatkan Umrah

Rombongan umrah Nunukan diberangkatkan ke Tawau, Sabah, Malaysia menggunakan kapal internasional di Pelabuhan Tunon Taka Nunukan, Rabu 22 November 2023 (niaga.asia/Budi Anshori)

NUNUKAN.NIAGA.ASIA — Takdir dan nasib seseorang tidak ada yang tahu. Itulah yang dialami Jannatul Auslifa Salam, seorang janda, warga Kecamatan Nunukan Selatan, Kabupaten Nunukan. Ibu dua anak itu mendapatkan umrah gratis dari travel perjalan haji dan umrah, PT Annur Kaltara Arafah.

Tangis haru melepas keberangkatan Jannatul. Dia memeluk kedua anaknya sembari mengucapkan kalimat sayang, sekaligus menitipkan keduanya itu kepada keluarganya untuk dijaga, selama dia menjalankan ibadah umrah di tanah suci Makkah Al Mukarramah.

“Saya terharu dan bangga akan menginjakkan kaki di tanah suci. Tidak pernah menyangka bisa ke sana lewat jalur seperti ini. Terima kasih PT Annur Kaltara Arafah,” kata Jannatul dalam perbincangan bersama niaga.asia, Rabu 22 November 2023.

Jannatul diberangkatkan bersama 24 orang jemaah umrah asal Kabupaten Nunukan hari ini, melalui rute keberangkatan dari Nunukan menuju Tawau, Sabah, Malaysia menggunakan kapal internasional Mid East Express di pelabuhan Tunon Taka, Nunukan.

Setiba di pelabuhan Tawau, rombongan umrah PT Annur Kaltara Arafah melanjutkan perjalanan menuju Kuala Lumpur, dan bermalam selama satu hari. Selanjutnya rombongan kembali berangkat menuju Jeddah, Arab Saudi.

Sebelum diberangkatkan, Jannatul mengaku mendapatkan bimbingan terkait perjalanan umrah dari pihak travel. Sedangkan segala administrasi dan kelengkapan dokumen lainnya, menjadi tanggung jawab pemberi umrah gratis.

“Allah memberikan rezeki kepada hambanya lewat beragam jalan. Jika yang Maha Kuasa menghendaki, hamba miskin seperti saya bisa berkunjung ke rumah Allah,” ujar Jannatul.

Komisaris PT Annur Kaltara Arafah Nunukan, Nur Rahmat mengatakan, umrah gratis adalah program dari perusahaan untuk membagikan sebagian dari keuntungan dalam melaksanakan usaha.

“Sebagian dari keuntungan di sumbangkan di jalan Allah seperti umrah gratis dan pembangunan yayasan pesantren Darul Ilmi untuk santri Tahfiz Al-Quran,” kata Nur Rahmat.

Jannatul Auslifa Salam mendapatkan umrah gratis dalam kegiatan Tabligh Akbar bulan Oktober 2023 lalu. Wanita yang merawat dua anak yatim ini menangis tersedu-sedu hingga bersujud, ketika diumumkan menerima hadiah umrah gratis saat itu.

Ibadah haji dan umrah adalah panggilan Allah SWT bagi hambanya yang mampu. Kalimat mampu di sini tidak selalu orang yang memiliki harta benda berlebih. Sebab tidak sedikit warga miskin juga bisa menunaikan ibadah ini.

“Banyak orang kaya harta berlimpah tapi tidak mendapat panggilan Allah ke tanah suci. Ibu Jannatul orang tidak mampu tapi dipanggil Allah,” ungkap Nur Rahmat.

Oleh karena itu, berbahagialah hamba yang mendapatkan panggilan Allah SWT ke tanah suci, dan memanfaatkan semua waktu untuk menjalankan ibadah sebaik mungkin. Tujuannya agar apa yang dilaksanakan mendapat pahala dan ampunan dosa.

Rahmat menjelaskan, jemaah umrah akan tiba di Mekkah tanggal 24 November 2023, dan di sana, jemaah melaksanakan ibadah hingga tanggal 28 November 2023. Jemaah bergeser ke Madiah dari 28 November sampai 4 Desember 2023.

“Keberangkatan jamaah umrah menggunakan salah satu maskapai pesawat terbaik di dunia yaitu Saudi Arabian Airlines,” terang Rahmat.

Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Nunukan M Shaberah mengajak para jemaah umrah mensyukuri apa yang diberikan Allah SWT, dan juga bersyukur atas rahmat-Nya, berkesempatan beribadah di tanah suci.

“Berapa banyak orang di luar sana punya uang berlimpah tapi tidak menggunakannya di jalan Allah berangkat ke tanah suci,” ucapnya.

Shaberah bilang, segala ibadah yang dilaksanakan manusia di muka bumi terjadi karena Allah SWT, dan tidak ada yang luput dari perhatian Allah. Termasuk nasib Jannatul Auslifa Salam, yang mendapatkan fasilitas umrah gratis.

Bangsa Indonesia dikenal memiliki akhlak dan kesopanan. Selain itu orang Indonesia juga dikenal dengan ramah dan santun. Ciri khas Indonesia ini hendaknya dijaga, agar orang luar negeri menghormati keberadaan warga Indonesia selama di tanah suci.

“Pesan saya jaga kesehatan. Kalau Salat, usahakan di dalam masjid bukan di teras masjid. Dan terpenting lagi jaga kekompakan jemaah,” demikian Shaberah.

Penulis : Budi Anshori | Editor : Saud Rosadi

Tag: