
TENGGARONG.NIAGA.ASIA — Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Edi Damansyah mengapresiasi I Made Susana, pembudi daya jamur tiram di Desa Kerta Buana, Kecamatan Tenggarong Seberang. Berkat ketekunannya, Made Surana kini menyandang status sebagai Pengelola Jamur Tiram Petani Milenial Kalimantan Timur (Kaltim).
Made bilang, dia telah menekuni usaha budi daya jamur tiram selama enam tahun terakhir Sejak saat itu, Made telah mencoba berbagai metode, hingga akhirnya menemukan cara terbaik dan tepat.
Dia menerangkan, satu kali periode budi daya jamur tiram akan memakan waktu hingga 120 hari. Lalu pembuatan baglog tujuh hari, inkubasi 30 hari, dan masa tumbuhnya jamur hingga 80 hari. Sehingga dalam waktu empat bulan, setiap baglog dapat dipanen 4-5 kali.
Dengan kata lain, Made berhasil memproduksi 150 kilogram jamur tiram per harinya. Pemasukan yang dia peroleh juga menguntungkan, di mana panen harian dikali harga jual senilai Rp30 ribu per kilogram, Made meraih omzet hingga Rp4,5 juta per sekali panen.
Made berharap, keberhasilan tersebut tidak hanya dirasakan oleh dia sendiri. Dia menginginkan pemuda di Kukar ikut tergerak untuk mulai melakukan budi daya jamur tiram, dan mengembangkan profesi petani. Dengan keinginannya itu, Made berharap pemerintah turut hadir memberikan motivasi kepada para pemuda.
“Saya harap pembudi daya jamur tiram yang terbangun di Kukar, khususnya di Tenggarong Seberang, mempunyai komoditas unggulan, dengan kapasitas produksi yang mampu menjawab kebutuhan masyarakat lokal maupun kota-kota sekitar,” kata dia, Kamis 25 Juli 2024.
“Saya bersama pembudi daya lain juga akan berbagi pengalaman dan mendukung segala upaya, untuk mendorong kemandirian masyarakat melalui usaha jamur tiram ini,” ujar Made.
Bupati Edi mengaku bangga dengan kemampuan dan hasil yang diperoleh Made. Terlebih, kepada Made yang membagikan ilmunya untuk menginspirasi serta meningkatkan kesejahteraan perekonomian masyarakat.
Untuk kiat-kiat khusus, kata Edi, Made biasa membagikan ilmunya di agenda pelatihan-pelatihan khusus bagi mereka yang ingin mendalami dunia budi daya jamur tiram.
“Metode yang dilakukan oleh Pak Made sudah banyak membuahkan hasil maksimal. Dengan keberhasilannya ini, tentu saja kita bangga bahwa petani Kukar bisa memberikan inspirasi kepada petani lain untuk berkembang lebih baik lagi,” ujar Edi Damansyah.
Pengembangan jamur tiram milik Made sudah berhasil dengan baik, sehingga ditetapkan sebagai pusat pelatihan. Mengetahui soal ini, Edi memastikan Pemkab Kukar akan selalu siap memfasilitasi dan mendukung pengelolaan pertanian di Kukar.
“Untuk para petani yang ingin belajar budi daya jamur seperti ini, silahkan datang ke Desa Kerta Buana. Nanti Pemkab Kukar akan memfasilitasinya, harus bangga menjadi petani,” seru Edi Damansyah.
Sebagaimana diketahui, mayoritas penduduk Kecamatan Tenggarong Seberang berprofesi sebagai petani. Sehingga, pembangunan infrastruktur penunjang pertanian menjadi penting, guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal.
Demi meningkatkan Pembangunan Pertanian Berbasis Kawasan, Pemkab Kukar terus memberikan dorongan dan fasilitas bagi para petani, agar bisa terus maju dan berkembang.
“Sarana prasarana diberikan, bukan hanya alat-alat pertanian, tapi juga infrstrukturnya,” jelas Edi Damansyah.
Penulis: Amalia | Editor: Saud Rosadi | Adv Prokom Kukar
Tag: Edi DamansyahKisah InspiratifKutai KartanegaraPemkab KukarPertanian