Kisah Mukadir Warga Dhuafa Pasien Lumpuh Tulang Diantar Berobat 15 Km ke Samarinda

Tim Rumah Zakat saat mengantar Mukadir berobat di RSUD AW Syachranie di Samarinda (handout/Rumah Zakat Samarinda)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA — Kisah Mukadir, 53 tahun, bikin hati terenyuh. Pria penderita lumpuh tulang belakang yang tinggal di Kutai Kartanegara itu mesti berobat rutin, menempuh 15 kilometer ke RSUD Abdul Wahab Syachranie di Samarinda. Rumah Zakat membantu kendaraan untuk mengantar Mukadir.

Mukadir sebelumnya bekerja sebagai buruh panjat kelapa. Sekitar setahun terakhir ini dia tidak lagi bekerja usai terjatuh dari pohon kelapa, yang menyebabkan dia lumpuh dan mesti rutin terapi ke RSUD AW Syachranie.

“Istrinya hanya ibu rumah tangga, dan anaknya masih kecil di bangku sekolah dasar,” kata Mega Folandiana, Branch Manager Rumah Zakat Samarinda, dalam pernyataannya dikutip niaga.asia, Jumat.

Dalam sepekan, tiap hari Selasa dan Kamis, Mukadir rutin menjalani terapi di rumah sakit dengan menggunakan fasilitas ambulan gratis Rumah Zakat.

“Jarak rumahnya di L2 Kutai Kartanegara, ke RSUD AW Syachranie sekitar 15 kilometer,” ujar Mega Folandiana.

Mukadir merupakan keluarga Dhuafa. Rumah yang dia tinggali saat ini masih berstatus sewa. Namun karena kondisi ekonomi Mukadir, pemilik rumah yang dia sewa berbaik hati untuk menggratiskan.

“Makan sehari-haripun hanya atas iba para tetangga,” Mega Folandiana menambahkan.

Bantuan ambulan gratis Rumah Zakat itu sangat membantu dan meringankan Mukadir, yang mesti menjalani terapi rutin. Mukadir berharap dengan terus berobat rutin, dia bisa segera sehat kembali.

“Terima kasih Rumah Zakat atas ambulan gratisnya, sudah antar jemput ke Rumah Sakit. Semoga para donatur Rumah Zakat diberi kesehatan oleh Allah dan dilimpahkan rezeki,” ungkap Mukadir.

Sumber : Rumah Zakat | Editor : Saud Rosadi

Tag: